Kabah di Masjidil Haram, Mekah. (Saudi Press Agency via REUTERS)
INDOZONE.ID - Menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci merupakan impian hampir seluruh umat muslim. Namun terkadang, waktu tunggu antrian keberangkatan kerap menjadi salah satu penghambat untuk mewujudukan keinginan tersebut.
Kementerian Agama melaporkan dalam data terbarunya bahwa saat ini terdapat sekitar 5 juta calon jamaah haji reguler yang menunggu antrian keberangkatan dengan rata-rata waktu tunggu mulai dari 20 hingga 47 tahun dengan menyesuaikan wilayah domisili.
Di sisi lain, terdapat juga program haji khusus yang disediakan untuk mempercepat waktu keberangkatan, yaitu dengan rata-rata waktu tunggu lebih singkat yakni hanya sekitar 5 hingga 7 tahun namun dengan biaya sedikit lebih tinggi.
Baca Juga: Generasi Muda Makin Sadar Ibadah, Tabungan Haji Alami Peningkatan
Meski demikian, jalur haji khusus saat ini telah mendapat sokongan salah satunya dari Bank Mega Syariah melalui produk Flexi Mitra Mabrur, sehingga dapat meringankan beban biaya menjadi lebih terjangkau.
Flexi Mitra Mabrur sendiri merupakan produk pembiayaan tanpa agunan Bank Mega Syariah untuk kebutuhan dana pembelian porsi haji serta pelunasan haji.
Produk ini juga disebut sudah termasuk ke dalam jasa pengurusan pendaftaran porsi Haji Khusus melalui Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) rekanan Bank Mega Syariah.
Consumer Financing Business Division Head Bank Mega Syariah, Raksa Jatnika Budi menjelaskan, Flexi Mitra Mabrur memiliki cicilan yang relatif ringan mulai dari Rp2 juta setiap bulannya.
“Dengan Flexi Mitra Mabrur, nasabah dapat mengatur cash flow secara lebih terencana dalam mempersiapkan ibadah Haji. Pembiayaan yang ringan dan sesuai prinsip syariah memungkinkan calon jemaah mulai merencanakan keberangkatan dengan nyaman tanpa harus mengganggu kestabilan keuangan pribadi atau keluarga,” ujar Raksa dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (29/4/2025).
Selain itu, produk ini juga menawarkan berbagai keuntungan lainnya seperti layanan pengurusan pendaftaran atau pembatalan porsi Haji Khusus serta jaminan asuransi jiwa 100 persen.
Adapun data terbaru menurut Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag) terkait total jemaah haji Indonesia yang berangkat ke tanah suci sudah mencapai 213.275 orang.
Dari jumlah tersebut, mayoritasnya adalah Gen Baby Boomers dan Gen X dengan total jemaah Haji didominasi oleh usia 50–60 tahun (33,5 persen) dan usia 60–70 tahun (26,5 persen).
Sementara itu, jemaah haji berusia di bawah 40 tahun tercatat hanya berjumlah sekitar 8,5 persen yang menandakan masih rendahnya partisipasi usia muda, khususnya Gen Milenial dan Gen Z.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Press Release