INDOZONE.ID - Dengan melibatkan Dinas Perhubungan (Dishub) DIY dan petugas terkait lainnya, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY menggelar tes urine bagi awak bus di Terminal Jombor, Kabupaten Sleman, DIY, pada Rabu (26/3).
Hal tersebut dilakukan untuk memastikan awak bus tidak dalam pengaruh narkoba saat mengoperasikan bus, demi keamanan penumpang. Ada 20 awak bus yang melakukan tes.
Kepala BNNP DIY, Brigjen Pol Andi Fairan, mengatakan, pemeriksaan kesehatan dan tes urine ini dilakukan, untuk mendukung pelaksanaan masa angkutan libur Lebaran agar dapat berjalan lancar. Lalu, mencegah adanya propaganda narkoba yang dilakukan awak bus.
"Kami dari jajaran BNNP DIY bersama Dishub dan petugas di terminal ini dalam rangka mendukung Asta Cita dari Presiden Prabowo yaitu terkait pencegahan, dan pemberantasan narkoba. Sehingga pada giat hari ini, utamanya kami ingin meyakinkan bahwa para pengemudi yang melayani masyarakat untuk mudik tidak terpengaruh narkoba," katanya kepada awak media disela-sela pelaksanaan tes urine.
Tak hanya sebatas melakukan tes, petugas BNNP DIY juga memberikan sosialisasi dan edukasi, tentang bahaya narkoba kepada para awak bus setelah mengikuti tes.
"Kemudian, kami juga memberikan edukasi dan menempatkan konten-konten informasi tentang bahaya narkoba di media atau daerah-daerah publik seperti bandara, terminal, dan videotron-videotron yang ada. Kami ingin memberikan pesan bahwa suasana lebaran ini tidak boleh menggunakan narkoba atau harus steril dari bahaya narkoba," ujarnya.
Tes urine ini dilakukan menggunakan alat rapid test dengan tujuh parameter untuk mendeteksi kandungan narkoba. Di antaranya Amfetamin (AMP), Metamfetamin (MET), Morfin (MOP), THC/Mariyuana, Kokain (COC), Benzodiazepin (BZO), dan Carisoprodol (SOMA).
Lanjut Andi, pemeriksaan ini juga memberikan keuntungan bagi pengemudi. Pihaknya tidak ingin ada kejadian seorang pengemudi yang terdeteksi dalam tubuhnya mengonsumsi narkoba.
Sopir dan awak bus berbagai perusahaan otobus menjalani pemeriksaan kesehatan dan tes urine di Terminal Jombor, Kabupaten Sleman, DIY, pada Rabu (26/3)
"Beberapa waktu lalu kan kita mendeteksi ada driver yang menggunakan narkoba. Dan kita tahu bahaya narkoba itu efeknya ada dua, yaitu disamping memberikan kecanduan, tapi juga dapat menurunkan kesadaran diri seseorang," jelasnya.
Dengan demikian, Andi kembali mengingatkan pentingnya kesehatan yang prima untuk menjalankan tugas.
"Jadi kita bisa bayangkan, kalau pengemudi dalam kondisi menggunakan narkoba, saya pastikan bahwa dia tidak bisa mengemudi dengan keadaan normal karena kesadaran dirinya berkurang. Dan tentunya berpotensi mencelakai orang termasuk dirinya sendiri," tuturnya.
Tidak hanya melakukan tes kesehatan dan urine terhadap pengemudi, BNNP DIY juga melakukan tes tersebut disejumlah tempat hiburan dan wisata.
BACA JUGA: BNNP DIY 'Gembleng' Ratusan Anak SD di Yogya Kenalkan Bahaya Narkoba
"Kami juga mengawasi tempat hiburan dan wisata. (Sekali lagi) kami ingin meyakinkan bahwa masyarakat yang berlibur itu tidak menggunakan narkoba dan tidak ada peredaran narkoba jenis apapun," tutur Andi.
"Sehingga dalam rangka jelang Lebaran ini, seluruh masyarakat dapat menikmati dengan baik, kita bisa nyaman dan aman. Mudah-mudahan Lebaran ini bisa berjalan dengan aman, lancar, dan terkendali," lanjutnya.
Selain Terminal Jombor tersebut, ada empat terminal di seluruh wilayah Yogyakarta yang turut menyelengarakan tes kesehatan dan urine.
"BNNP DIY dan Kabupaten/Kota melaksanakan di lima titik terminal diseputaran Yogyakarta. Sehingga baik kendaraan yang melayani antar provinsi/kota itu semua kita adakan deteksi dini tes urine. Semoga ini mendukung pelaksanaan operasi keamanan di Lebaran," pungkas Andi.
Solichin, pengemudi bus trayek Jogja - Jambi
Solichin, seorang pengemudi bus Putra Remaja mengatakan, tes ini bukan pertama kalinya dilakukan. Biasanya, ia melakukan tes tersebut di Solo, Jawa Tengah.
"Sudah pernah ikut tes urine. Biasanya di Solo," ucap Solichin.
Karena itu, Solichin sepakat bahwa giat pelaksanaan tes ini sangat penting. Apalagi, dirinya yang merupakan pengemudi trayek Jogja - Jambi harus benar-benar terjaga kondisi badannya.
"Namanya kita dijalan kan harus benar-benar fit badannya ya. Apalagi saya mau kendarai bus ke Sumatera (Jambi) ya kalau dari sini sekitar 9 jam," ucap Solichin.
BACA JUGA: Jamin Keselamatan Libur Panjang Nataru 2024/2025, BNNP DIY Gelar Tes Urine Kepada 23 Pengemudi di Terminal Giwangan, Ini Hasilnya
Dengan dirinya mengikuti tes ini, ia harap dapat menjaga kepercayaan para penumpang terhadap kondisi badannya.
"Tes ini penting apalagi buat penumpang (menurut saya) karena kan enggak terpengaruh obat ya, jadi aman. Tentu untuk menjaga kepercayaan penumpang juga ya," jelas Solichin.
Cara Solichin menjaga stamina tubuh agar tetap terjaga, ia mengonsumsi jamu tradisional dan susu steril.
"Jaga stamina jarak jauh? Kalau saya biasanya pakai jamu, kalau enggak pakai susu kaleng (beruang)," kata dia.
Aziz, pengemudi bus trayek Jakarta - Jogja
Sementara itu, Aziz yang merupakan seorang pengemudi bus Sinar Jaya trayek Jakarta-Jogja mengaku hasil tesnya berjalan normal.
"Tadi cek darah dan tensi. Semuanya normal," ucap Aziz.
Ia menuturkan, dalam waktu sekitar satu minggu ini, dirinya bolak-balik mengantarkan para pemudik.
"Sudah satu mingguan (bolak balik Jakarta - Jogja). Seminggu enam kali," ucap Aziz.
Aziz menyebut, keluhan diperjalanan selama ini seringkali menahan ngantuk serta macetnya jalanan.
"Keluhan dijalan? Paling ngantuk. Kalau ngantuk ya gantian sama temen biasanya. Sama karena ini jelang Lebaran ya (mulai) jadi agak macet," katanya.
Untuk menjaga staminanya itu agar tidak kelelahan berlarut-larut, dirinya hanya melakukan istirahat yang cukup, olahraga, dan minum air putih.
"Saya istirahat cukup, olahraga sama minum air putih," kata Aziz.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung