LRT Jabodebek mulai beroperasi hari ini.
INDOZONE.ID - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengakui rencana membangun skytrain atau kereta gantung di sekitar kawasan Jabodetabek.
Nantinya, skytrain atau kereta gantung ini akan menjadi angkutan pengumpang atau jembatan penumpang (feeder) dari MRT menuju Serpong dan LRT menuju Sentul.
Baca Juga: LRT Jabodebek Resmikan Gerbong Khusus Wanita, Ciptakan Ruang Aman dan Nyaman bagi Perempuan
Hal tersebut diakui oleh Menteri Perhubungan Duddy Purwagandhi, yang mengatakan bahwa rencana ini tengah dalam tahap pengkajian bersama dengan Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub.
Sementara untuk dana pembangunan, Duddy menegaskan bahwa ia tidak ingin mengenakan dana APBN, sehingga proyek ini kemungkinan akan didanai oleh investor untuk keseluruhannya.
"Saya mengaskan bahwa tidak mengenakan APBN, jadi kita terbuka bagi investor. Kita sudah punya gambarannya, kemungkinan mereka akan menyampaikan proposalnya dan saya akan terbuka kepada siapa saja yang masuk," ucap Menhub Duddy Purwagandhi, seperti yang dikutip pada Minggu (9/3/2025).
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal, mengakui sudah ada empat investor luar yang tertarik untuk mendanai pembangunan skytrain ini, di antaranya yaitu, Jerman, Belarusia, dan dua investor China.
"Belarusia sama Jerman dan China, China ada dua," kata Risal.
Risal menyebutkan, pembangunan skytrain ini hanya membutuhkan waktu selama 6 bulan saja. Biaya yang akan dianggarkannya pun terbilang murah, diperkirakan hanya sekitar Rp230 miliar rupiah untuk satu unit skytrain per kilometernya.
Baca Juga: Jokowi Resmi Canangkan Pembangunan MRT Jakarta Lin Timur-Barat
Diperkirakan juga untuk satu unit skytrain akan terdiri dari satu ataupun dua gerbong pada setiap rangkaiannya, dengan kapasitas penumpang sekitar 100 orang.
Hingga saat ini, proyek pembangunan skytrain atau kereta gantung masih menjalani tahap pengkajian secara berkala, sehingga belum dapat dipastikan waktu pembangunan skytrain.
Penulis: Sekar Andini Wibisono Putri
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Amatan