LRT, MRT, dan TransJakarta berlakukan tarif Rp1 rupiah menjelang Tahun Baru
INDOZONE.ID - Dalam upaya menciptakan sistem transportasi yang lebih efektif, efisien, dan inklusif, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Wilayah Jakarta menyampaikan rekomendasi strategis kepada Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, Pramono Anung dan Rano Karno.
Rekomendasi ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan transportasi secara menyeluruh dengan pendekatan holistik yang tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga regulasi, integrasi, dan optimalisasi sistem transportasi.
MTI Jakarta menegaskan bahwa solusi atas permasalahan transportasi di Jakarta harus dilakukan secara menyeluruh dan terintegrasi. Profesionalisme, integritas, serta koordinasi antar-sektor menjadi kunci utama dalam membangun sistem transportasi yang lebih baik.
Dengan pendekatan holistik yang mencakup penguatan regulasi, integrasi layanan, optimalisasi subsidi, serta pembangunan kota berbasis angkutan umum, Jakarta dapat bergerak menuju sistem transportasi yang lebih beradab, efisien, dan berkelanjutan.
MTI Jakarta menekankan pentingnya penyelesaian backlog regulasi guna memastikan kesinambungan dan efektivitas program transportasi.
Baca Juga: Pelantikan Kepala Daerah Hari Ini, Polda Metro Jaya Pastikan Acara Aman dan Tertib
Beberapa regulasi yang perlu diperbarui antara lain Perda Transportasi, Perda Perkeretaapian Daerah, serta kebijakan terkait perparkiran dan Electronic Road Pricing (ERP).
Selain itu, penegakan regulasi juga menjadi sorotan, khususnya dalam memastikan sterilisasi jalur Transjakarta dan peningkatan kualitas layanan angkutan umum berbasis prinsip 6K (Keselamatan, Keamanan, Keandalan, Kemudahan, Kenyamanan, dan Kesetaraan).
MTI Jakarta juga menggarisbawahi pentingnya integrasi dalam berbagai aspek, mulai dari integrasi fisik, informasi, hingga sistem pembayaran. Integrasi fisik antara moda transportasi diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan kemudahan perpindahan penumpang.
Selain itu, integrasi informasi antar-operator dinilai penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai sistem transportasi yang tersedia. Tidak hanya itu, optimalisasi sistem pembayaran JakLingko juga disarankan agar lebih efisien dan inklusif bagi seluruh pengguna transportasi umum.
Dalam rangka meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran daerah, MTI Jakarta menyarankan agar subsidi transportasi lebih tepat sasaran dan berbasis pada jumlah pengguna serta manfaat sosial-ekonomi yang dihasilkan.
Pendapatan tarif angkutan umum tidak boleh dianggap sebagai beban masyarakat, melainkan sebagai dorongan bagi operator untuk memberikan layanan yang lebih baik. Dengan demikian, sistem transportasi dapat semakin mandiri dan mengurangi ketergantungan pada subsidi pemerintah.
MTI Jakarta juga menekankan pentingnya pembangunan Jakarta yang berorientasi pada transportasi publik.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Press Release