Lanjut Beny menegaskan, tahapan pembangunan JPG tentu akan terus berjalan. Kemungkinan besar juga akan dilakukan reposisi kegiatan pembangunan agar tidak tertundanya proses.
“(Tahapan pembangunan) Yang bisa dilakukan dulu akan langsung dilakukan, dan yang belum bisa dilakukan akan dikerjakan belakangan. Intinya jangan sampai Teras Malioboro 2 sudah dipindah, tapi di lokasi asalnya tidak ada kegiatan selama bertahun-tahun,” ujar Benny.
Diharapkan Pemda DIY, JPG tidak hanya menjadi pusat kunjungan masyarakat, tapi juga menjadi pusat pembelajaran.
Atau dengan kata lain, JPG nanti berisi konten representasi dari masa lalu, menuju masa kini dan masa depan. Titik tolaknya dimulai dari era Sri Sultan Hamengku Buwono I.
Nantinya, akan ada perbedaan materi dengan diorama arsip Jogja di DPAD, Museum Sonobudoyo, ataupun pameran materi di Benteng Vredeburg.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Keterangan Pers