Gonzalez telah melakukan tur ke Amerika minggu ini, bertemu dengan Presiden AS Joe Biden dan penasihat keamanan nasional Presiden terpilih Donald Trump.
"Kami mengutuk Maduro dan perwakilannya secara terbuka karena berupaya mengintimidasi oposisi demokratis Venezuela," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, seraya menambahkan bahwa Gonzalez adalah pemenang sejati pemilu tersebut.
Machado telah mendesak para pengunjuk rasa untuk membanjiri jalan secara damai dan berulang kali meminta anggota polisi dan militer yang menjaga tempat pemungutan suara selama pemilihan untuk mendukung kemenangan Gonzalez.
"Apa pun yang mereka lakukan, besok mereka akhirnya akan mengubur diri mereka sendiri," kata Machado sebelum ia ditahan. "Jangan ada yang ragu, apa yang mereka lakukan besok menandai berakhirnya rezim."
Saksi mata Reuters memperkirakan sekitar 7.000 orang telah berkumpul di Caracas sekitar pukul 2:20 siang. Setelah pemilihan, ribuan orang juga turun ke jalan.
"Saya tidak takut, rasa takut saya sudah hilang sejak lama," kata Neglis Payares, seorang pensiunan pegawai bank sentral saat ia berkumpul bersama pendukung oposisi lainnya di Caracas bagian barat pada pagi hari.
Maduro telah berkuasa sejak 2013. Ia mendapat dukungan kuat dari para pemimpin angkatan bersenjata dan badan intelijen yang dijalankan oleh sekutu dekat Cabello.
Di kota minyak bagian barat Maracaibo, protes oposisi yang melibatkan puluhan orang dengan cepat dibubarkan oleh pasukan keamanan yang mengendarai sepeda motor menjelang pagi.
Di pusat kota Valencia, para pengunjuk rasa berkumpul di lokasi lain setelah sebelumnya dihadang dengan gas air mata.
Para pendukung oposisi juga berkumpul di San Cristobal, dekat perbatasan dengan Kolombia, di kota Barquisimeto di bagian barat dan di Puerto Ordaz di bagian timur.
Di Maracay, pasukan keamanan menggunakan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa.
Partai yang berkuasa mengadakan pawai tandingan di seluruh negeri yang gambarnya disiarkan di televisi pemerintah.
"Kami datang untuk menunjukkan bahwa ada demokrasi. Di pihak ini ada para patriot yang akan dilantik bersama Maduro, di pihak lain ada kaum fasis yang menginginkan intervensi asing dan perang untuk menjual negara mereka," kata salah seorang pengunjuk rasa.
Gonzalez telah berulang kali berjanji untuk kembali ke Venezuela tetapi tidak memberikan rincian tentang caranya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters