Kategori Berita
Media Network
Rabu, 27 NOVEMBER 2024 • 11:40 WIB

5 Fakta Gencatan Senjata Antara Israel dan Hizbullah yang Mulai Berlaku Hari ini

Israel Siap Mengawasi dan Menegakkan Gencatan Senjata

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (REUTERS/Ronen Zvulun)

Netanyahu menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan perjanjian ini, seraya menegaskan bahwa Israel akan merespons tegas setiap pelanggaran yang dilakukan Hizbullah.

Ia juga menyebut gencatan senjata ini sebagai kesempatan untuk mengalihkan fokus ke ancaman dari Iran, memulihkan persediaan senjata, serta memberikan waktu istirahat bagi militer Israel.

“Kami telah melemahkan Hizbullah hingga puluhan tahun ke belakang. Sebagian besar pemimpin, roket, dan infrastruktur teroris mereka telah dihancurkan,” ujar Netanyahu.

Situasi di Lapangan Menjelang Gencatan Senjata

Tim penyelamat menggunakan ekskavator saat mencari korban di lokasi serangan udara Israel yang menghantam sebuah bangunan di Beirut, Lebanon, Selasa, 26 November 2024. (channelnewsasia.com)

Meskipun gencatan senjata telah diumumkan, ketegangan di lapangan tetap tinggi pada Selasa malam (26/11), beberapa jam sebelum perjanjian mulai berlaku.

Militer Israel meluncurkan serangkaian serangan udara yang diklaim menargetkan infrastruktur keuangan Hizbullah di Beirut, sementara Hizbullah terus meluncurkan roket ke wilayah Israel.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik Tipis Karena Ketegangan Iran dan Israel

Seorang ibu dua anak dari desa Qaaqaiyat al-Snawbar di Lebanon selatan, yang terpaksa mengungsi ke Beirut, berharap perdamaian ini dapat menjadi awal untuk kembali ke rumah mereka.

“Separuh desa kami telah hancur. Semoga kami bisa kembali ke tanah kami,” harapnya.

Tantangan dan Harapan

Jeanine Hennis-Plasschaert, Koordinator Khusus untuk Lebanon. (iraq.un.org)

Di sisi lain, beberapa pihak di Israel, termasuk Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, skeptis terhadap kemampuan tentara Lebanon dalam menahan Hizbullah.

Sementara itu, hasil survei menunjukkan opini masyarakat Israel terpecah. Sebanyak 37 persen mendukung gencatan senjata, sementara 32 persen menolaknya.

Meskipun masih banyak tantangan, Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Koordinator Khusus untuk Lebanon, Jeanine Hennis-Plasschaert, memuji kesepakatan ini dan mendorong langkah nyata untuk memastikan perdamaian yang berkelanjutan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Channelnewsasia.com

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

5 Fakta Gencatan Senjata Antara Israel dan Hizbullah yang Mulai Berlaku Hari ini

Link berhasil disalin!