UNESCO Kecam Serangan Terhadap Warisan Budaya di Lebanon, Sebut Kejahatan Perang

Ilustrasi UNESCO. / istimewa

INDOZONE.ID - Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) mengingatkan semua pihak agar tidak sengaja menyerang situs-situs warisan budaya selama konflik bersenjata. Menurut hukum internasional, tindakan semacam itu dapat dianggap sebagai kejahatan perang.

Peringatan ini disampaikan dalam laporan UNESCO bersama Pusat Satelit Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNOSAT) di Jenewa, yang memantau kerusakan warisan budaya di Lebanon dan Gaza akibat serangan yang dilancarkan oleh Israel. Laporan tersebut mencatat bahwa situs-situs seperti Baalbek di Lebanon, yang merupakan properti yang dilindungi oleh UNESCO, kini berada dalam bahaya akibat gempuran yang terjadi.

Situs ini termasuk dalam daftar Warisan Dunia atau kawasan yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang signifikan.

Baca Juga: Benjamin Netanyahu Minta Sidang Korupsinya Ditunda, Alasan Konflik di Gaza dan Lebanon

Krista Pikkat, Direktur Departemen Budaya dan Darurat UNESCO, menyatakan, "Jika seseorang sengaja menargetkan kawasan-kawasan ini, tindakan tersebut bisa dikategorikan sebagai kejahatan perang."

Ia menambahkan bahwa Lebanon memiliki 34 situs Warisan Dunia, termasuk Baalbek dan Tyre, yang baru-baru ini menjadi sasaran serangan Israel, meningkatkan risiko kerusakan pada situs-situs bersejarah tersebut.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa sejak ketegangan meningkat, sebanyak 69 situs budaya di wilayah tersebut telah terdampak, termasuk 43 monumen seni, enam monumen bersejarah, tujuh situs arkeologi, dan satu museum.

Baca Juga: Israel Hancurkan Desa Mhaibib di Lebanon Selatan, Warisan Berabad-abad Lenyap Seketika

Meskipun Gaza tidak memiliki situs Warisan Dunia, Pikkat mengingatkan bahwa satu situs di wilayah tersebut tetap berada di bawah perlindungan berdasarkan Konvensi Den Haag 1954, yang mengatur perlindungan warisan budaya selama konflik.

Konvensi ini mengharuskan pihak-pihak yang terlibat dalam konflik untuk tidak menargetkan situs-situs warisan budaya yang penting.