INDOZONE.ID - Keterbatasan lahan pertanian di pusat kota, tidak membuat warga Kampung Tompeyan, Kemantren Tegalrejo, Kota Yogyakarta, menyerah untuk memproduksi hasil olahan pertanian.
Melihat hal tersebut, Ketua Kelompok Tegal Anggur Eka Yulianta yang juga sebagai penyuluh swadaya pertanian Kota Yogyakarta, mengembangkan potensi menjadi kampung budidaya pertanian, dalam hal ini tematiknya buah anggur.
Alhasil, Kampung Anggur Tegalrejo tersebut dinamakan Tegal Anggur, yang dibentuk sekitar 5 tahun yang lalu.
"Nyoba-nyoba aja, awalnya memang tidak bagus hasilnya, tapi karena telaten sehingga di pertengahan 2019 sudah terlihat bagusnya," kata Eka Yulianta saat ditemui di Kampung Tegalrejo, Yogyakarta, Sabtu (31/8/2024).
Dalam proses pengolahan dengan bahan dasar anggur tersebut, Kampung Tegal Anggur mampu menghasilkan berbagai macam produk, dari buah hingga daun dan bijinya bisa diolah menjadi makanan.
Hasil olahan Kampung Anggur Kota Jogja, Sambal anggur (kiri) dan sirup anggur (kanan)
Kurang lebih ada 21 jenis turunan dari produk ini, seperti dodol, sirup, bakso goreng, mi, dan bakso basah. Selain biji, daun anggur bisa dibuat menjadi buntil daun anggur.
"Daripada jajan ciki-ciki kan di sini ada kripik daun anggur, basreng anggur, dendeng anggur. Jadi, rasanya tidak kalah seperti daging," ungkap Eka Yulianta.
Dari inovasi olahan tersebut, banyak orang datang ke lokasi Tegal Anggur untuk melihat hasil pertanian tersebut.
"Olahan ini sudah banyak meminta di pasaran karena banyak dari mereka yang sudah ke sini dan mencicipinya. Jadi, ini makanan yang layak untuk pasar, sangat beda dengan olahan-olahan yang ada sekarang," ucapnya.
Baca Juga: Buntut Konser Musik di Subang, Wisata Taman Anggur Ditutup!
Setelah proses perizinan selesai, dia yakin bisnis pertanian ini akan menguntungkan bagi warga Kota Yogyakarta.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung