Kepala Bocah Diduga Terjepit Tembok Eskalator di PVJ Bandung

Ilustrasi ibu sedang menuntun anaknya yang sedang menaiki eskalator. (Freepik.com)

INDOZONE.ID - Seorang anak mengalami insiden di mal Paris Van Java (PVJ), Bandung, pada Senin (1/7/2024). Berdasarkan video yang beredar di media sosial, kepala anak tersebut diduga tersangkut di antara tembok dan pegangan eskalator.

Ketika dilaporkan untuk diminta keterangan, Kapolsek Sukajadi Kompo Edy Kusmawan membenarkan atas kejadian tersebut.

Tetapi, ia menjelaskan bahwa belum diketaui secara pastinya apakah kepala korban terjepit atau bukan.

"Kami sedang melakukan pengecekan di lokasi kejadian. Informasi yang kami terima menyebutkan ada seorang anak yang mengalami kecelakaan di PVJ. Apakah kepalanya terjepit atau bagaimana, belum dapat dipastikan karena tim kami masih melakukan investigasi," kata Edy Kusmawan, Senin (1/7/2024).

Baca Juga: Viral Eskalator Berbalik Arah Bikin Penumpang Berjatuhan di Stasiun Manggarai, Ini Penjelasan KAI

Kemudian, Edy menambahkan terkait laporan yang baru diterimanya sekitar pukul 14.40 WIB.

"Saya langsung menginstruksikan penyidik untuk mencari informasi lebih lanjut mengenai kondisi anak tersebut, apakah mengalami luka atau tidak, ini masih belum jelas. Anggota kami sedang menuju ke lokasi," ujarnya.

Edy juga mengimbau para orang tua yang berkunjung ke PVJ agar lebih waspada saat membawa anak-anak mereka ke mal.

Imbauan ini penting untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang.

Baca Juga: Belum Sampai 2 Jam Menyala, Eskalator di Stasiun Bekasi Kembali Rusak

"Kami dari Polsek Sukajadi mengimbau semua warga yang berkunjung ke PVJ, terutama para orang tua yang membawa anak kecil, agar lebih memperhatikan anak-anak mereka. Jangan sampai kejadian yang seharusnya bisa dihindari terulang lagi," ujar Edy.

Dari kejadian tersebut, Polsek Sukajadi memberitahukan kepada seluruh warga yang sedang berkunjung ke PVJ, terutama untuk orang tua yang membawa anak-anaknya, agar lebih diperhatikan lagi dan dijaga dengan hati-hati agar tidak terulang lagi hal-hal yang seharusnya tidak terjadi.

Penulis: Nadya Mayangsari