Kategori Berita
Media Network
Selasa, 11 JUNI 2024 • 12:06 WIB

Pendemo Tapera di Jogja Ini Diduga Dianiyaya Oknum Polisi dan Satpam: Saya Ditarik dan Diinjak

Pendemo yang terluka dianiyaya. (Z Creators/Olivia Rianjani.) INDOZONE.ID - Gema aksi didominasi mahasiswa Yogyakarta terkait tuntutan penolakan Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat) yang terjadi di depan DPRD DIY, Senin (10/7/2024) sore, mendapat perlakuan kasara dari beberapa oknum aparat.

Para mahasiswa itu tergabung dalam organisasi Cipayung Plus yang terdiri dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), Gerakan Mahasiswa Islam (GMI), dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).

Namun, ditengah-tengah aksi terjadi suasana mencekam tepatnya disaat massa membakar sebuah spanduk dan ban.

"Untuk membakar semangat kawan-kawan biar aksinya lebih mengena. Cuman hari ini tadi itu dari pihak satpam dan kepolisian menarik kami secara paksa sehingga ada perlawanan dari kami," kata Ketua PMII cabang Yogyakarta, Salpadiyansah kepada wartawan disela-sela, Senin (10/7/2024) sore.

Baca Juga: Mahasiswa Yogyakarta Demo Tolak Tapera, DPRD: Tapera Tidak Logis

Imbas kericuhan tersebut, tiba-tiba salah satu massa aksi kader PMII Yogyakarta bernama Ahmad Tomi Wijaya ditarik paksa oleh terduga delapan oknum aparat kepolisian dan satpam hingga mengakibatkan kepalanya berdarah.

Dirinya pun tidak terima dengan perlakuan aparat dan pada hari ini pihaknya bersmaa massa lainnya akan usut tuntas bersama-sama untuk kemudian dinaikkan ke pusat.

"Disitu karena kita kalah dari badannya satpam satpam polisi sehingga saya sendiri tadi ditarik dari pihak satpam, diinjak sampai diturunkan ke bawah diinjak-injak. Ada orang 8 tadi dan saya ingat betul siapa muka-mukanya," ucap Tomi.

Tomi menambahkan, menurutnya respresivitas aparat ini harus dituntut dengan hukum karena telah melanggar hak asasi manusia.

Baca Juga: Dana Tapera Rp567 Miliar Milik Peserta Meninggal & Pensiun Belum Dikembalikan!

"Kalau tidak ada tindak lanjut dengan perilaku ini, kami akan datang dengan masa yang lebih banyak. Karena ini sudah melanggar hak asasi manusia," tegasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Pendemo Tapera di Jogja Ini Diduga Dianiyaya Oknum Polisi dan Satpam: Saya Ditarik dan Diinjak

Link berhasil disalin!