INDOZONE.ID - Wakil DPRD DIY Huda Tri Yudiana angkat bicara terkait kericuhan unjuk rasa penolakan Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat) di depan Kantor DPRD DIY, yang berujung mengakibatkan seorang terluka cukup parah diduga dilakukan oleh delapan oknum kepolisian dan security.
Huda mengatakan pihaknya akan bertanggung-jawab atas kejadian yang menimpa salah satu mahasiswa yang tergabung dalam massa tersebut.
"Saya minta maaf atas kericuhan hari ini, saya kira memang emosional yang terjadi di lapangan. Saya akan bertanggung-jawab itu semua", ujarnya kepada wartawan usai terjadinya aksi, Senin (10/6/2024) sore.
Huda menduga insiden tersebut terjadi tanpa kesengajaan yang dilakukan sejumlah aparat kepada mahasiswa.
"Saya yakin itu terjadi karena tanpa kesengajaan. Teman-teman security atas tanggungjawabnya menjaga keamanan ini, tidak ada kejadian negatif dikantor ini. Saya kira tidak perlu diperpanjang," imbuhnya.
Baca Juga: Mahasiswa Yogyakarta Demo Tolak Tapera, DPRD: Tapera Tidak Logis
"Tapi sekali lagi saya minta maaf atas insiden ini," sambungnya.
Politisi dari Fraksi PKS tersebut selanjutnya akan melakukan pembinaan kepada pihak keamanan yang berjaga di DPRD DIY, agar insiden tersebut tidak terulang kembali.
"Ini evaluasi bagi kami secara internal, saya sebagai pimpinan di DPRD DIY menyampaikan permintaan maaf dan saya akan bertanggung-jawab," kata Huda.
"Kami akan membina agar security kami bisa menghadapi situasi seperti ini. Karena kami anggap masyarakat yang datang ke kantor kita ini kan baik, yaitu menyampaikan aspirasinya dan aspirasi yang disampaikan memang baik semuanya bagus," tutupnya.
Diketahui, aksi yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa Yogyakarta yang tergabung dalam organisasi Cipayung Plus tersebut berujung bentrok antar aparat keamanan yang berjaga.
Baca Juga: Bertemu DPRD DIY, Buruh dan Mahasiswa Keluhkan UKT Mahal dan Desak Naikkan Upah
Akibatnya salah seorang mahasiswa mengalami luka berdarah dikepalanya. Melihat hal itu, rekan massa lainnya langsung menangani dan memperban kepalanya.
Kericuhan terjadi saat massa membakar ban dan spanduk di halaman Kantor DPRD DIY tersebut.
"Saya sendiri tadi ditarik dari pihak satpam, diinjak sampai diturunkan ke bawah, diinjak-injak. Ada orang 8 tadi dan saya ingat betul siapa muka-mukanya", ucap Tomi selaku Kader PMII yang menjadi korban unjuk rasa tersebut.
Massa pun akan melaporkan delapan oknum tersebut agar segera ditindaklanjuti. Namun sebelum itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan organisasi mereka.
"Kalau tidak ada tindak lanjut dengan perilaku ini, kami akan datang dengan masa yang lebih banyak. Karena ini sudah melanggar hak asasi manusia," tegasnya.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: