Merinding! Ini Alasan KKB Bunuh Danramil Aradide di Papua: Benci dengan TNI-Polri

Anggota KKB Intan Jaya, Papua Tengah

INDOZONE.ID - Anan Nawipa, salah satu anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang ikut serta menyerang dan membunuh Danramil 1703-4/Aradide, Lettu Oktovianus Sogalrey membeberkan alasan pihaknya melakukan pembunuhan. Benci menjadi dasar utama aksi sadis ini dilakukan.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Ka Ops Damai Cartenz, Kombes Pol Faizal Ramadhani. Kepada polisi, Anan sudah mengakui perbuatanya terlibat dalam pembunuhan Danramil.

"Anan Nawipa mengakui kelompoknya lah yang melakukan pembunuhan terhadap Danramil 1703-4/Aradide karena mereka sangat membenci anggota TNI-Polri," kata Kombes Faizal kepada wartawan, Selasa (14/5/2024).

Baca Juga: Hendak Serang Markas Polisi-TNI di Intan Jaya, KKB Baku Tembak dengan Aparat

Dalam insiden maut tersebut, Anan sendiri berperan merampas ponsel milik Danramil. Kemudian, dialah yang menyimpan ponsel tersebut.

"Peran pelaku KKB Anan Nawipa adalah pemegang hp milik almarhum Danramil 1703-04 Aradide," ungkap Faizal.

Disisi lain, Anan juga cukup aktif menebar aksi teror bersama kelompoknya di sejumlah wilayah di Papua.

"Anan Nawipa mengakui selama ini ia merupakan anggota KKB aktif yang selalu mengikuti aksi-aksi yang dilakukan oleh KKB Paniai pimpinan Osea Satu Boma," paparnya.

Baca Juga: TNI Sebut KKB di Papua OPM, Tapi Polri Masih Pakai Narasi KKB

Ditangkap Satgas Damai Cartenz

Diberitakan sebelumnya, anggota KKB bernama Anan Nawipa berhasil ditangkap oleh Satgas Damai Cartenz 2024 beberapa waktu yang lalu. Dia ditangkap usai terlibat aksi pembunuhan terhadap Danramil 1703-4/Aradide, Lettu Oktovianus Sogalrey.

Terhadap Anan telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 340 KUHP Subsider Pasal 338 KUHP Subsider Pasal 351 Ayat (3) KUHP Subsider Pasal 170 ayat Juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1, Pasal 56 KUHP dan atau Pasal 365 KUHP Jo Pasal 55 Ayat (1) ke 1, Pasal 56 KUHP dengan ancaman seumur hidup.

Satgas Damai Cartenz sendiri hingga kini masih memburu rekan-rekan dari Anan.

Writer: Putri Octavia Saragih