Kategori Berita
Media Network
Rabu, 21 FEBRUARI 2024 • 13:20 WIB

Fakta-fakta KDRT karena Beda Pilihan Capres di Batam: Suami Hantam Kepala Istri Berujung Dilaporkan ke Polisi

Ilustrasi KDRT (Freepik)

INDOZONE.ID - Sebuah kejadian KDRT menggemparkan Kecamatan Batu Aji, Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Seorang pria berinisial AJ, diduga melakukan kekerasan terhadap istrinya, NO, karena perbedaan pilihan calon presiden (capres).

Menurut Kanit Reskrim Polsek Batu Aji, Iptu Yudha Firmansyah, peristiwa tragis itu terjadi sehari setelah pemilihan umum, pada Kamis, 15 Februari 2024, di Pertokoan Cipta Prima, Batu Aji, Batam.

1. Kronologi Peristiwa

Menurut Yudha, AJ tersulut emosi saat mengetahui bahwa istrinya memiliki pilihan capres yang berbeda dengan dirinya.

Baca Juga: Tragedi KDRT di Pulau Bangka: Pelaku Meninggal Ditembak Polisi, Ibu Nurlela Berjuang untuk Hidup

Emosi ini membuat AJ langsung melakukan tindakan kekerasan dengan memukul bagian kepala belakang istrinya.

"Korban mengaku gara-gara beda pilihan Capres, sehingga mereka berantem. Korban pilih capres nomor urut 2 Prabowo-Gibran, sedangkan suami pilih capres nomor urut 1, Anies-Muhaimin. Laporan korban masuk pada 15 Februari kemarin," ujarnya, dikutip akun X @kegblgnunfaedh, Rabu (20/2/2024).

2. Laporan Korban

Tak tahan dengan perlakuan suaminya, NO memutuskan untuk melapor ke pihak berwajib.

Ia menjelaskan bahwa permasalahan tersebut terjadi karena perbedaan pilihan capres.

NO mendukung paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran, sementara suaminya memilih paslon nomor urut 1, Anies-Muhaimin.

3. Pemeriksaan dan Penyelidikan

Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan bahwa konflik antara pasangan suami istri tersebut bukan hanya terjadi karena beda pilihan capres, tetapi sudah lama terjadi. Namun, hal ini mencapai puncaknya saat perbedaan pilihan calon presiden.

"Permasalahan intinya bukan karena beda pilihan capres. Mereka sebelumnya juga sudah sering cekcok masalah rumah tangga dan pas puncaknya mereka saling beda pilihan calon presiden," kata Yudha.

Meski sudah mendapatkan laporan dari NO, namun pihak kepolisian belum bisa melayangkan panggilan kepada AJ, karena masih disibukkan oleh pengamanan TPS saat penghitungan suara.

4. Hasil Visum

Kini, pihak kepolisian telah mendalami keterangan dari korban dan pelaku. Mereka juga menunggu hasil visum dari rumah sakit sebagai bagian dari penyelidikan lebih lanjut.

Kejadian ini pun direspons beragam oleh netizen. Beberapa menilai, tak habis pikir dengan fanatisme dari pasangan-pasangan calon presiden dan wakil presiden, sehingga dapat kehilangan akal hingga menyakiti orang-orang di sekitar mereka yang memiliki pilihan berbeda.

Apalagi, setiap orang memang memiliki hak untuk memilih. Dengan demikian, seharusnya antara satu orang dengan lainnya bisa menghargai pilihan masing-masing.

"Stress banget plis. pilihan capres tu hak masing" wn, lu sebagai pasangan gaada hak smpe harus main fisik gitu njrit. gws deh masnya," kata @zkedip.

"Kenapa bisa ya sampe kedoktrin sebegitunya. semoga kedepannya ga ada lagi yang begini2, mendukung boleh, goblok ya jangan dong, kesian kan korbannya," ujar @Patrickferdian.

Baca Juga: Sosialisasi Sadar dan Deklarasi Pemilu Damai 2024 di Pinrang, Tidak Boleh Ada Perpecahan Meski Beda Pilihan

"Boleh beda pilihan, tapi jangan bego kenapa? Toh tiap pikiran org beda-beda. Keluarga gue malahan lebarannya sempat beda-beda aku sm ibukku lebaran duluan bapak besoknya. Mana yg katanya bhineka tunggal ika," imbuh @frocre.

Writer: Victor Median


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: X/@kegblgnunfaedh

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Fakta-fakta KDRT karena Beda Pilihan Capres di Batam: Suami Hantam Kepala Istri Berujung Dilaporkan ke Polisi

Link berhasil disalin!