INDOZONE.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sukses meresmikan gedung Kampus Terpadu Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta di Jalan Ringroad Barat, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, pada Rabu (31/1/2024).
Pada sambutannya, Jokowi bercerita saat berkeliling melihat yang ada didalam kampus, dirinya mengaku kaget melihat mahasiswa UNU Yogyakarta belajar robot, bitcoin, hingga kecerdasan buatan.
"Tadi saya keliling sebelum naik panggung, lihat temen-temen mahasiwa dan ruangannya saya kaget, ada yang belajar robot. Belok sebelahnya ada yang belajar bitcoin, apa lagi ini. Belok lagi, belajar saham dan investasi ada juga yang belajar AI. Betul-betul sebuah lompatan," ucap Jokowi dalam sambutannya.
Kemudian Jokowi juga membeberkan proses pembangunan kampus ini, yang mana dimulai ketika PBNU mengajukan surat pada 2020 yang berisi permohonan pembangunan kampus.
Baca Juga: Jokowi Datang ke Gunungkidul, Sejumlah Warga Hadang Bentangkan Banner 'Tetap Dukung Ganjar'
"Tahun 2020 silam, PBNU matur ke saya melayangkan surat persetujuan untuk dibangunnya kampus ini, katanya organisasi lain sudah punya kampus bagus-bagus tapi NU belum, dan akhirnya saya setuju," imbuh Jokowi disambut gelak tamu undangan.
"Saya juga ucapkan terima kasih kepada Ngarsa Dalem yang sudah memberikan lahan deket ringroad ini. Karena terbatas jadi dibangunnya tingkat dan saya ucapkan terima kasih kepada Presiden Uni Emirat Arab Mohammed Bin Zayed Al Nahyan, dibantu untuk dihubungkan antara kampus di UEA dengan kampus di Indonesia. Saya pikir dibantu untuk (program) kuliahnya, tapi ternyata sak gedung-gedungnya," sambung Jokowi.
Adapun alasan dibangunnya tingkat dengan jumlah tersebut lantaran salah satunya menyimbolkan 9 Walisongo.
"Setelah diskusi dengan Ketum (PBNU), jumlah tingkatnya harus sembilan. NU itu 9 bintang. NU itu Walisongo," tutur Jokowi.
Baca Juga: Ponpes Babakan Ciwaringin Cirebon Berikan Dukungan ke Ganjar-Mahfud
Disamping itu, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau disapa Gus Yahya mengatakan bahwa, UNU Yogyakarta menunjukkan lompatan lebih dari 50 tahun NU.
Gus Yahya mengklaim, jika keberadaan kampus ini tak lepas dari visi Presiden Jokowi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung