INDOZONE.ID - Kisah pilu dialami B, anak 13 tahun asal Surabaya. Ketika ibunya sakit stroke dan B harus merawatnya, sang ayah justru tega menjadikannya sebagai budak nafsu.
Tidak hanya sang ayah, kakak dan dua pamannya yang tinggal di rumah yang sama pun turut menggagahi B. Kejadian ini berlangsung terus-menerus selama 4 tahun lamanya, hingga baru-baru ini Bibi B, SN mengetahui kebenaran ini dan melaporkan kasus ini ke pihak berwajib.
Hal ini karena meski tinggal bersama, korban dengan keempat pelaku memiliki kamar yang berbeda. Tidak hanya itu, perilaku bejat ini dilakukan para pelaku kepada B ketika ibu korban AR sedang berobat dan dirawat di rumah sakit karena penyakit yang dideritanya.
Pencabulan yang dilakukan keempat pelaku baru terbongkar ketika B mengadu ke ibunya, setelah B keluar rumah sakit.
"Setelah pencabulan terungkap, AR langsung mengungsikan B dari rumah mereka di Tegalsari ke rumah neneknya pada Kamis (11/1), di salah satu rusunawa di Surabaya," jelas SN, dikutip akun X @sosmedkeras, Rabu (24/1/2024).
Kata suami SN, MI (39), imbas kejadian ini, B mengalami trauma. Karena itu lah, sebelum keempat pelaku ditangkap, ibu korban tidak mengizinkan ayah dan kakak kandung B, serta kedua pamannya bertemu anak yang masih duduk di kelas 1 SMP itu.
“Meski trauma, B masih sekolah sampai sekarang. Korban memang dikenal sebagai anak baik dan mampu mengatasi traumanya di hadapan teman dan gurunya,” jelas MI.
Baca Juga: Tolong! Kisah Pilu Bayi Tanpa Tempurung Kepala di Ponorogo, Butuh Biaya Operasi
Berikut adalah beberapa fakta soal kasus pemerkosaan yang dialami B oleh ayah, kakak dan 2 pamannya:
Bibi B, SN mengungkap, B tinggal bersama ibu, ayah dan kakaknya di sebuah rumah di Kecamatan Tegalsari, Surabaya. Selain itu, di rumah 2 lantai itu, tinggal pula 3 paman, seorang bibi dan 3 orang saudara sepupu B.
Berdasar keterangan ayah korban yang juga merupakan salah satu pelaku pelecehan seksual PE (43), perbuatan bejat ini pertama kali dilakukannya saat B masih duduk di kelas 5 SD. Pencabulan pun terus berlanjut saat ibu korban AR sedang berobat atau dirawat di rumah sakit, karena penyakit stroke ringan yang dideritanya.
Tindak pencabulan ini baru terbongkar, setelah AR keluar rumah sakit dan mendapat aduan dari putrinya itu.
'Korban diajak ibunya ke rusunawa neneknya pada Kamis (11/1). Hari itu AR baru saja dibawa ke rumah sakit karena mendadak sakit. Saat dibolehkan pulang oleh dokter, dia tidak pulang ke Tegalsari, tapi langsung ngajak B ke rumah neneknya,” jelas dia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: X @sosmedkeras