Direktur Eksekutif Pijar Foundation, Ferro Ferizka.
INDOZONE.ID - Pijar Foundation memiliki ramalan tersendiri terkait apa saja yang akan terjadi di Indonesia di masa yang akan datang. Ada empat hal ramalan yang diyakini akan terjadi di masa depan.
"Kita harus pikirkan dari 2023 sampai 2045 apa yang akan terjadi. Kami di Pijar ramalkan ada empat takdir yang terjadi," kata Direktur Eksekutif Pijar Foundation, Ferro Ferizka dalam acara The Futurist Summit 2023 di Ciputra Artpreneur Theater, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (12/12/2023).
Keempat ramalan yang dimaksud antara lain berkaitan dengan kelangkaan energi, krisis pangan, pandemi selanjutnya hingga terkait kelayakan hidup.
Baca Juga: Pijar Foundation Kenalkan Arsjad Rasjid & Wishnutama sebagai Dewan Penyantun
Ferro menyebut saat ini Indonesia masih senang dengan banyaknya jumlah anak muda saat ini. Padahal, anak muda yang memiliki pendidikan hanya sampai SMP akan sulit mendapat pekerjaan di kantoran.
"Indonesia banggakan banyak usia muda, tapi kita ingat usia muda kita pendidikan SMP ke bawah. Mereka tidak akan bisa menikmati pekerjaan di kantor. Mereka akan berjualan, berada di jalan, di sektor informal," ungkap Ferro.
Lebih jauh, Ferro juga menyinggung terkait perkembangan AI yang tentunya akan berdampak pada dunia pekerjaan di masa yang akan datang. Kendati demikian, Ferro menyebut Pijar Foundation memiliki tiga strategi yang tengah disiapkan untuk menghadapi masa depan.
"Permasalahan kita, apa yang kita pelajari dibangku sekolah berbeda dengan dunia nyata. Solusinya, kita bawa para praktisi, berbagi ilmu agar bisa siap di dunia kerja. Kedua, kewirausahaan. Wirausaha penting karena banyak orang butuh kerja tapi lapangan kerja itu sempit," kata Ferro.
"Menjadi pengusaha adalah keharusan. Pertanyaanya wirausaha seperti apa? Sebagai bangsa kita membangun bisnis dari donat sampai startup bukan untuk perkaya diri tapi untuk kehidupan banyak orang lain. Peran kita disitu," sambungnya.
Strategi yang terakhir berkaitan dengan kebijakan publik. Dikatakan Ferro, kebijakan publik yang dimunculkan dan bermanfaat luas harus dipermanenkan.
Baca Juga: BNN: Pandemi Covid-19 Berlalu, Narkoba Menyerbu
"Kemudian kebijakan publik adalah suatu cara merubah ide yang sekedar ide menjadi sesuatu permanen dan selamanya. Ketika kita punya ide, inovasi tanpa didukung regulasi maka ide itu akan hilang satu sampai dua tahun, tapi ketika sudah jadi regulasi maka akan bertahan selamanya," pungkas Ferro.
Writer: Victor Median
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan