Pelaku pengeroyokan seorang pemuda di Jember.
INDOZONE.ID - Video berdurasi 27 detik viral dan tersebar di sejumlah grup whatsapp. Menunjukkan ada dua orang pemuda di sekitar Lapangan Kecamatan Sukowono, Jember diduga menjadi korban pengroyokan dan penganiayaan puluhan orang.
Dalam video tersebut beruntung ada mobil patroli yang melintas, dua pemuda yang menjadi korban diselamatkan sejumlah anggota polisi.
Gerombolan orang yang jumlahnya puluhan dan melakukan aksi pengroyokan dan penganiayaan lari membubarkan diri. Diketahui ada seorang pelaku yang berhasil diamankan polisi.
Terkait viralnya video tersebut, diketahui dua pemuda yang menjadi korban bernama Miftahus Surur (21) dan Muhammad Qodri Azizi (19). Mereka berdua adalah warga Kecamatan Sukowono, Jember.
Baca Juga: PM Israel Perintahkan Pemimpin Arab untuk Tetap Diam soal Gaza
Kejadian dalam video viral itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB, Minggu sore (12/11) kemarin. Kedua orang korban membuat laporan polisi di Mapolres Jember, Selasa (14/11/2023).
"Saya waktu itu pulang latihan (silat) sekitar pukul 5 sore. Kemudian saya bermaksud mau beli-beli (jajan) arah selatan dekat Lapangan Sukowono. Nah saat lewat itu, ada sekitar 11 orang (bergerombol) dan memanggil saya tapi dengan kalimat dan nada tidak enak. Saya tidak kenal kemudian saya bersama teman saya Surur mendatangi (gerombolan anak itu)," ujar salah seorang korban Muhammad Qodri Azizi (19) saat dikonfirmasi Z Creator Arka Hatta di Mapolres Jember.
Pelaku pengeroyokan seorang pemuda di Jember.
Saat kedua korban mendatangi gerombolan orang itu, lanjutnya, diketahui merupakan anggota perguruan silat.
"Kemudian ada obrolan di sana tapi tidak jelas suaranya. Tidak lama ada gerombolan lain teman-teman dari yang saya temui itu. Datang lagi sekitar 30 orang," ujarnya menceritakan.
Baca Juga: Tahu Ibu Tewas Bersimbah Darah, Anak Histeris dan Minta Pelaku Dihukum Berat
Saat itu secara tiba-tiba, lanjut Aji, salah seorang dari gerombolan itu tiba-tiba mendorong dan memaksa para korban untuk membuka baju yang dipakai.
"Saya tidak pakai baju lain ya tidak mau. Saya menolak! tiba-tiba ada yang menendang dan mengeroyok saya juga teman saya. Saya tidak paham kenapa disuruh buka baju. Memang saat itu saya pakai kaos Pagar Nusa (Tempat Perguruan Silat) yang saya ikuti. Saya dan Surur tidak kenal dengan gerombolan itu," jelasnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators