INDOZONE.ID - Dokter forensik Djaja Surya Atmadja menegaskan bahwa penyebab kematian mendiang Mirna Salihin bukan karena sianida. Kala itu, dia tidak menemukan ada tanda-tanda fisik seseorang mati karena sianida pada tubuh Mirna.
“Dari segi forensik, saya bilang, enggak mungkin (mati karena) sianida. Kalau mati (karena hal) lain, saya enggak tau, karena enggak diautopsi,” tegas Djaja dalam video bincang-bincang bersama dr Richard Lee yang diunggah di kanal YouTube dr. Richard Lee, MARS, Jumat (6/10/2023).
Perlu diketahui bahwa Djaja merupakan dokter yang menangani jasad Mirna saat tiba di rumah duka Dharmais. Saat itu, Djaja akan melakukan formalin terhadap jasad mendiang.
Baca Juga: Jahat! Tanaman Padi Siap Panen Milik Petani di Sragen Malah Dipotong Pencuri hingga 1 Kwintal
Dia mengungkapkan tidak ada tanda-tanda kematian seseorang akibat sianida yang ditemukan pada tubuh Mirna. Salah satunya, terkait perubahan warna kulit pada jasad.
“Saya periksa, luka-luka tidak ada. Tapi karena saya udah (mendengar) selentingan soal (dugaan) sianida, saya liat mukanya. Orang yang keracunan sianida, salah satu ciri utamanya adalah bikin mukanya merah terang, (sementara) ini lebam mayatnya biru, mukanya biru, semua biru. Jadi enggak cocok,” ungkap Djaja.
Kasus kopi sianida kembali menjadi perbincangan setelah Netflix merilis film dokumenter terbarunya yang berjudul ‘Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso’.
Baca Juga: Duo Remaja Sukses Bobol Konter HP di Cilegon, Puluhan Ponsel Raib Digondol
Dokumenter tersebut memperlihatkan perjalanan kasus kematian Mirna Salihin yang diduga karena keracunan sianida yang diduga diberikan oleh Jessica Wongso pada minuman kopi Vietnam.
Namun kasus tersebut dinilai banyak kejanggalan, khususnya terkait penetapan Jessica Wongso sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas kematian Mirna.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube