Ricuh Pulau Rempang, Batam. (Z Creators/Habibi)
INDOZONE.ID - Kericuhan akibat lahan di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau masih terus bergulir antara masyarakat dengan aparat.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menduga ada proses komunikasi yang tidak berjalan dengan baik di sana.
"Sebagaimana instruksi dari Bapak Presiden, bahwa ada komunikasi yang mungkin tidak berjalan dengan baik terkait dengan proses rencana relokasi masyarakat yang ada di Pulau Rempang," kata Kapolri Jenderal Sigit kepada wartawan di Jakarta, Kamis (14/9/2023).
Karena hal tersebut, pihakny sempat membuka ruang komunikasi maupun sosialisasi untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Baca Juga: Erick Thohir Ungkap Kriteria Berpasangan di Pilpres 2024
Namun, meski ruang komunikasi sudah digelar, kericuhan masih terjadi.
"Kejadian beberapa waktu yang lalu sebenarnya sudah ada sosialisasi, mungkin masyarakat masih belum semuanya memahami sehingga pada saat terjadi kegiatan pengukuran patok dalam rangka hanya memasang patok terjadi penutupan jalan kemudian eskalasinya meningkat sehingga terjadi bentrokan yang mengarah ke hal yang bersifat anarkis," beber Kapolri.
Kendati demikian, pimpinan tertinggi kepolisian di Indonesia itu menyebut pihaknya tetap mengedepankan komunikasi dalam menyelesaikan permasalahan di Pulau Rempang.
Baca Juga: Fakta-fakta Miris Satu Penambang Emas Ilegal di Riau Tewas Tertimbun Longsor
"Penyelesaian terkait masalah relokasi sesuai dengan arahan Pak Presiden saat ini kita mengedepankan tindakan yang bersifat lebih persuasi," kata Kapolri.
Sekedar informasi, kericuhan yang terjadi di Pulau Rempang diawali adanya kegiatan relokasi warga di Pulau Rempang. Warga ada yang menolak upaya relokasi hingga berujung kericuhan.
Writer: Ananda Fachreza Lubis
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: