Kategori Berita
Media Network
Kamis, 14 SEPTEMBER 2023 • 17:09 WIB

Aksi Lempar Kursi dan Gebrak Meja Warnai Rapat Pupuk Bersubsidi di Bondowoso

Aksi gebrak meja dan lempar kursi warnai rapat pupuk bersubsidi di Bondowoso. (Z Creators/Deni Ahmad Wijaya)

INDOZONE - Aksi lempar kursi dan gebrak meja mewarnai jalannya rapat distribusi pupuk bersubsidi di Desa Suling Wetan, Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso, Rabu, 13 September 2023.

Puluhan petani Desa Suling Wetan meminta perubahan tempat penebusan pupuk bersubsidi mereka dari Kios Cahaya Tani di Desa/Kecamatan Cermee ke Kios Bintang Sembilan yang berada di Desa Suling Kulon.

Permintaan itu awalnya tidak dipenuhi oleh utusan distributor CV Karunia yang menaungi kios-kios di wilayah Cermee. Sebab itulah, puluhan petani marah sehingga terjadi perdebatan sengit di kantor balai desa Suling Wetan tersebut.

Hartodi, Ketua Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPPA) Desa Suling Wetan menjelaskan, permintaan pindah tebus pupuk itu sebab kios CV Cahaya Tani dianggap tidak profesional dalam menjalankan tugasnya.

"Kios di Cermee ini tidak transparan, kurang terbuka pada petani, pelayanan juga kurang baik, tidak seperti kios di Suling Kulon," keluh Hartodi dikonfirmasi Z Creators, Kamis (14/9/2023).

Oleh sebab itu, puluhan petani yang sebelumnya menebus di CV Cahaya Tani ingin alokasi pupuknya dipindah ke CV Bintang Sembilan.

"Setelah diskusi alot, akhirnya perwakilan distributor menyetujui permintaan kami dengan membuat surat keterangan tertulis," ungkapnya.

Camat Cermee, Dwi Purnomo membenarkan peristiwa rapat yang sempat ricuh di kantor desa Suling Wetan itu.

"Ada ketidakpuasan petani pada kios yang di Cermee karena tidak sinkron datanya," ucap Camat Dwi dikonfirmasi terpisah.

Kata Camat Cermee, ada 14 kelompok tani yang berada di Desa Suling Wetan. Dimana mereka mengeluhkan kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi selama ini.

"Waktu petani butuh, katanya pupuk tidak ada. Untuk dapat pupuk, sistemnya sekarang juga sulit," tuturnya.

Kapolsek Cermee, AKP Imam Taukid mengutarakan hal yang berbeda tentang fenomena tersebut. Ia menyebut jika rapat itu hanya terjadi diskusi biasa tanpa diwarnai kericuhan.

"Tidak ada kericuhan. Saya di sana, tidak ada yang sampai lempar kursi," akunya dikonfirmasi via sambungan telepon.

Padahal berdasarkan video yang beredar di media sosial, rapat memanas dan tampak beberapa petani menggebrak meja dan melempar kursi ke arah distributor yang berada di depan.

Kapolres Bondowoso, AKBP Bimo Ariyanto menerangkan jika permasalahan itu dipicu dari ketidakmampuan petani pada distributor CV Karunia.

"Dalam kegiatan rapat koordinasi tersebut sempat terjadi peZ CRErdebatan antara pihak kelompok tani dengan pihak Distributor, dikarenakan pihak kelompok tani mengungkapkan kekecewaannya terhadap pihak Distributor CV Karunia karena masih ada petani yang tidak tercover kebutuhan pupuk subsidi," papar Kapolres melalui pesan singkat.

Mengenai kericuhan, Kapolres mengklaim kejadian itu hanya berlangsung singkat.

"Perdebatan terjadi hanya 5 menit lalu semuanya kondusif," sebut mantan Kasubdit Diskrimsus Polda Kalimantan Timur tersebut.

 

PENULIS: DENI AHMAD WIJAYA


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Z Creators

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Aksi Lempar Kursi dan Gebrak Meja Warnai Rapat Pupuk Bersubsidi di Bondowoso

Link berhasil disalin!