SBY Coba Tegar meski Kecewa ke Anies: Ini Bukan Kiamat, Kita Diselamatkan Allah dari Orang Tidak Amanah

SBY buka suara soal sikap Anies Baswedan

INDOZONE.ID -  Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono buka suara terkait sikap Anies Baswedan yang mencampakkan AHY dari bursa cawapres Pilpres 2024.

Melalui kanal YouTube Partai Demokrat, pria yang akrab disapa SBY itu mengaku kecewa dengan sikap Anies hingga menyebutnya tidak jujur dan tidak amanah.

Kendati begitu kata SBY, ada sejumlah hal yang disyukurinya dari kejadian ini.

Hal pertama yang disyukurinya ialah kejadian ini tidak terjadi jelang pendaftaran capres-cawapres ke Pemilu.

"Pertama ya memang kita ditikung dan ditinggalkan seperti ini sekarang. Bayangkan kalau ditelikungnya kita ini satu dua hari sebelum batas pendaftaran ke KPU. Kita masih ditolong oleh Allah, kita diselamatkan oleh sejarah," kata SBY, seperti dilihat Indozone di kanal YouTube Partai Demokrat, Sabtu (2/9/2023).

Lalu syukur kedua kata SBY ialah Allah tidak mengizinkan partainya untuk mendukung dan berkoalisi dengan orang yang tidak jujur dan tidak bisa dipercaya.

Baca Juga: SBY Sindir Anies: Sekarang Saja Tidak Amanah, Bagaimana kalau Jadi Pemimpin Bangsa

Dia bahkan menegaskan, jika saat ini saja sudah tidak jujur da ta bisa memegang komitmen, bagaimana nasib bangsa Indonesia ke depannya

"Syukur kedua, saya renungkan baik-baik, justru kita diselamatkan oleh Allah. Maksudnya kita tidak diizinkan oleh Allah untuk mendukung seseorang dan untuk bermitra dengan orang yang lain yang kalau kita teladani akhlak pemimpin pemimpin besar bagi yang beragama Islam akhlak Rasulullah," sambung SBY.

"Yang kita rasakan sekarang ini mereka tidak shidiq, tidak jujur, tidak amanah. Berarti tidak percaya dan mengingkari hal-hal yang telah disepakati. Tidak memegang komitmen dan janji-janjinya. Nah, sekarang saja tidak shidiq, tidak amanah, tidak memegang komitmennya, bagaimana nanti jadi pemimpin dengan kekuasaan yang besar. Lihat, akan diapakan," tegasnya.

Lebih lanjut SBY menilai jika Partai Demokrat tidak diizinkan berkoalisi dengan pihak yang ingkar dan tidak patuh pada kesepakatan.

"Selain itu, kita juga tidak diizinkan untuk berkoalisi dengan seseorang yang sejak awal sudah melanggar dan mengingkari kesepakatan," ungkap SBY.

"Tertulis dalam kesepakatan koalisi, menjunjung tinggi prinsip kesetaraan equality dan keadilan, bayangkan kalau di masa depan kita punya mitra koalisi yang tidak tunduk, tidak patuh pada kesepakatan yang kita buat bersama," ujarnya.

"Apalagi kalau mendikte, mengatur yang lain, termasuk capres memaksakan kehendak dan tidak menganggap yang lain, saya kira bukan itu koalisi yang hendak kita bangun" sambungnya.

Baca Juga: Anies Baswedan Temui SBY di Cikeas Hari Ini

Meski diselimuti kekecewaan, namun presiden Indonesia keenam ini memilih untuk mengambil hikmah dari apa yang terjadi.

"Saya kira kalau kita renungkan ini, kita ambil hikmahnya, kita dibebaskan dari dosa yang mungkin akan kita pikul kalau kita berada bersama-sama mereka itu dan mengusung seseorang untuk menjadi pemimpin bangsa Indonesia," tegasnya.

Dia pun mengajak para kader untuk menghadapi ujian ini dengan tegar, sembari mencari jalan terbaik. Dia percaya Allah akan memberinya jalan yang terbaik.

"Mari kita hadapi semua ujian dan cobaan ini dengan tegar, sambil berikhtiar kita mencari jalan keluarnya. InsyaAllah Tuhan akan memberikan kita jalan terbaik ke depannya," tandasnya.

"Saya yakin ini rencana Tuhan, dan rencana Tuhan selalu lebih indah dari rencana manusia, InsyaAllah kita akan mendapatkan yang lebih baik di masa depan," harapnya.

Diakui SBY, dia tak menyangka dengan apa yang terjadi sama Partai Demokrat. Bahkan dia menilai jika sikap Anies melebihi kepatutuan moral dan etika dalam berpolitik.

"Kalau jujur, saya pun tidak menyangka atas terjadinya kejadian itu. Saya tidak menyangka kalau tindakan itu sejauh ini, menurut saya melebihi batas kepatutan moral dan etika dalam politik. kalau bisa menggunakan istilah bahasa Inggris "This is really ugly"," tandasnya.