Kategori Berita
Media Network
Kamis, 03 AGUSTUS 2023 • 12:42 WIB

Tolong! PMI Asal Bekasi Disiksa Majikan di Arab Saudi, Minta Bantuan agar Bisa Pulang ke Indonesia

PMI asal Bekasi mengaku dapat kekerasan dari majikan di Arab Saudi

INDOZONE.ID - Nasib malang dialami oleh seorang pekerja migran Indonesia (PMI) bernam Ratna Komala Sari. Warga asal Kabupaten Bekasi, Jawa Barat yang dipekerjakan di Arab Saudi itu mengaku kerap mendapat perlakuan tidak manusiawi oleh majikannya.

Wanita warga Kampung Putat RT 02 RW 01, Desa Sindangsari, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi meminta pertolongan kepada Pemerintah Daerah, hingga Presiden Joko Widodo melalui sebuah video agar bisa membantu kepulangannya ke Tanah Air.

Dalam video yang beredar berdurasi 4.23 menit itu, Ratna mengungkapkan ingin kembali ke Indonesia karena kerap mendapatkan kekerasan fisik dari majikannya di Arab Saudi.

Ratna mengaku sudah berada di Arab Saudi sejak 15 Oktober 2022 silam. Dia sudah mengadukan kondisinya ke sponsornya, namun pihak sponsor tersebut mengaku tidak percaya dengan kekerasan yang dialaminya.

"Saya berangkat 15 oktober 2022 dan sekarang tanggal 28 Juli 2023. Saya mohon kepada pemerintah kepada Bapak Presiden Joko Widodo. Saya Cuma ingin balik ke Indonesia anak saya tiga orang anak yatim gak ada yang mengurus di rumah pak," ungkap Ratna dalam video yang beredar di pesan WhatsApp.

"Majikan saya seorang janda, saya gak tau harus minta tolong ke siapa lagi. Saya udah bikin laporan ke sponsor tapi gak ditanggapin bahkan tidak percaya kalau saya dapat kekerasan fisik," tambahnya.

Kediaman PMI asal Bekasi yang mengaku dapat kekerasan dari majikan di Arab Saudi

Baca Juga: Pilu, Janda Ini Disiksa Pakai Obeng & Leher Dirantai Besi Usai Tolak Cinta Teman Prianya

Parahnya lagi, Ratna merasa tertipu lantaran visa yang digunakannya adalah visa ziarah atau kunjungan. Dia mengatakan, saat tiba di Arab Saudi, dirinya langsung dijemput majikannya di bandara.

Dalam video yang dibuat Ratna pada 28 Juli 2023 lalu, dia mengaku tengah sakit dan harus tetap bekerja di rumah majikannya.

"Saya berangkat kesini saya gak tau kalo saya pake visa ziarah, karena mereka bilang saya ini resmi. Ternyata sampe disini saya pelajari visa itu visa ziarah atau kunjungan bukan kerja pak. Saya dari bandara langsung dijemput majikan saya. Saya tidak paham pak karena saya belum pernah kerja di luar negeri," tutur Ratna.

"Saya sering sakit-sakitan bahkan sekarang pun kaki saya masih sakit, untuk jalan aja saya tahan sakit. Tapi saya harus kerja di rumah orang gak bisa leha2. Sakit saya paksa buat bekerja," imbuhnya.

Terlilit Utang dan Diimingi Gaji Jutaan

Sementara itu, keluarga Ratna mengaku keputusannya berangkat bekerja ke Arab Saudi lantaran terlilit hutang usai sang suami meninggal dunia. Ratna juga diiming-imingi pekerjaan dengan gaji jutaan rupiah.

"Awalnya dia cerita pengen kerja di Indonesia tapi gimana nyari kerjanya kan susah. Teteh juga kelilit utang banyak, kelilit bank keliling," ujar keluarga Ratna, Salamatun Uyun (28) saat ditemui di rumahnya di Kampung Putat Cabangbungin, Rabu (2/8/23).

Kata Uyun, Ratna menitipkan ketiga anaknya kepada keluarga, dan akan mengirimkan uang gajinya selama bekerja di Arab Saudi.

Selama empat bulan pertama kata Uyun, Ratna sempat mengirimkan uang dan masih bisa berkomunikasi dengan keluarga.

Kediaman PMI asal Bekasi yang mengaku dapat kekerasan dari majikan di Arab Saudi

Namun memasuki bulan kelima hingga saat ini, Ratna tidak lagi mengirimkan uang dan keluarga sudah tidak bisa berkomunikasi dengan Ratna. Sampai akhirnya mendapatkan kabar melalui video yang beredar di WhatsApp.

"Minggu yang lalu dikabarin dari temennya dikasih tau video itu. Jangan bilang anaknya (Ratna) dulu ya katanya. Iya saya nurut tolong gitu," ujar Uyun.

"Waktu berangkat Izin keluarga minta tolong rawat anak saya nanti perbulannya di transfer, pas berangkat bilang udah diterima sama majikan. Mau dijemput. Sekitar empat bulan ngirimin uang terus ke lima bulannya udah gak sampe sekarang," tutur Uyun.

Baca Juga: Siapa Sosok Majikan Penganiaya ART Secara Sadis di Jaksel?

Saat masih bisa berkomunikasi kata Uyun, Ratna sempat mengaku ditelantarkan. Dia kerap disekap di dalam rumah majikannya tanpa makanan, hingga ponsel miliknya disadap agar tidak bisa berkomunikasi dengan keluarga.

"Dia ngomong, Neng nitip anak teteh ya gitu, saya juga lagi kerja diterlantarin. Abis itu gak ada kontak lagi. Pernah bilang lagi sakit gak ditolongin batuk darah," beber Uyun.

"Saya bilang sama anaknya disini buat banyak-banyak berdoa buat mama. Dia Cuma ngomong begitu aja, tiap anaknya pergi sekolah rumahnya di kunci pas anaknya udah pulang baru pintu dibuka di kasih makan. Jadi di rumah gak ada makanan di kulkas katanya," tambahnya.

"Sempet ada kontak sama saya kayak handphonenya disadap gitu sama majikannya, setiap kontakan sama saya selalu mati handphonenya mati. Saya Tanya kenapa? Dia jawab iya disadap soalnya pernah disita sama majikannya," lanjutnya.

Kediaman PMI asal Bekasi yang mengaku dapat kekerasan dari majikan di Arab Saudi

Sebelum berangkat ke Arab Saudi, Ratna sempat bercerita kepada Uyun bahwa mendapatkan sponsor itu melalui jejaring sosial facebook yang bertempat di wilayah Karawang.

Usai mendapatkan sponsor, Ratna melengkapi berbagai persyaratan seperti medical check up, Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).

Sebelum keberangkatan, Uyun juga sempat dijanjikan diberikan uang Rp3 juta dari sponsor yang memberangkatkan Ratna. Uang itu ditujukan sebagai awal tunjangan anak-anak Ratna ditinggal bekerja di Arab Saudi. Namun hingga kini Uyun hanya menerima kiriman uang hanya Rp2 juta dari pihak sponsor.

"Dia taunya sponsor itu dari facebook. Begitu tau disamperin ke tempatnya di Karawang. Saya tuh sebelum berangkat setau saya dikasih nominal Rp3 juta baru masuk Rp2 juta, sisanya belum ditransfer lagi sama sponsornya yang buat tunjangan anaknya pas orangtuanya berangkat," pungkas Uyun.

Uyun dan keluarga berharap agar Ratna bisa menghubungi keluarga dan anak-anaknya, lantaran sudah hilang kontak lebih dari empat bulan.

Dia pun berharap kepada Presiden Joko Widodo, serta Pemerintah Kabupaten Bekasi agar dapat memulangkan Ratna Komala Sari.

"Keluarga berharap Teteh (Ratna) bisa pulang ke Indonesia. Insyaallah dapat nyari kerja disini. Dari pertama berangkat kerja sampai sekarang belum pulang. Janjinnya pulang sebelum lebaran ternyata gak bisa visanya abis. Terus putus kontak gak ada kabar sampai sekarang," tutup Uyun.

Writer: Putri Surya Ningsih


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Z Creators

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Tolong! PMI Asal Bekasi Disiksa Majikan di Arab Saudi, Minta Bantuan agar Bisa Pulang ke Indonesia

Link berhasil disalin!