Bangun Pasar Weleri, Pemkab Kendal Pasang Target Bisa Digunakan Pedagang dalam 150 Hari

Pemkab Kendal memulai pembangunan Pasar Weleri, yang ditargetkan sudah dapat digunakan para pedagang dalam waktu 150 hari.
INDOZONE.ID - Pemerintah Kabupaten Kendal melakukan pembangunan Pasar Weleri yang ditandai ground breaking oleh Bupati Dico Ganinduto pada Rabu (26/7/2023). Pemkab Kendal menyatakan, mereka memasang target agar pasar sudah dapat digunakan oleh para pedagang dalam 150 hari.

Dalam pernyataan resmi yang diterima Indozone di Jakarta, Jumat (28/7/2023), Dico Ganinduto menyatakan jika proses pembangunan Pasar Weleri cukup panjang.

Pasar ini dibangun dengan dana dari APBD Kendal. Hal ini berbedar dari pembangunan Pasar Kaliwungu, yang dibangun oleh pemerintah pusat.

Baca Juga: Ganjar Siapkan Perpustakan Futuristik di Kendal, Cocok Buat Kalangan Muda Serap Literasi

"Hari ini pemerintah daerah menganggarkan untuk membangun Pasar Weleri. Ini sebuah ikhtiar dan sebuah upaya yang luar biasa yang dilakukan," kata Dico.

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kendal, Toni Ari Wibowo, menjelaskan pengerjaan pembangunan Pasar Weleri akan dilakukan dua tahap, yaitu pada 2023 dan 2024. Meski demikian, Pemkab Kendal memprioritaskan agar para pedagang dapat segera masuk pada akhir tahun 2023.

Pemkab Kendal memulai pembangunan Pasar Weleri, yang ditargetkan sudah dapat digunakan para pedagang dalam waktu 150 hari.
"Pengerjaan nantinya ada dua tahap, namun tetap kita usahakan akhir tahun ini para pedagang bisa masuk. Tentunya para pedagang sebelumnya yang memiliki kios, walaupun nantinya belum secara maksimal," jelas Toni Ari Wibowo.

Baca Juga: Gubernur Jateng Apresiasi Penanganan Stunting di Kendal

Sementara itu, Penanggung Jawab Tehnik PT Chimarder – Bintang Rama KSO, Roni Winarto mengatakan, kontrak kerja pembangunan Pasar Weleri tahap I memiliki waktu pengerjaan selama 150 hari kerja.

Pengerjaan terbagi dalam dua group dan terbagi lagi menjadi empat zona pengerjaan. Pengerjaan mendasar yang diutamakan adalah memasang Terucuk Bambu sebanyak 28 ribu.

"Sesuai dengan kontrak kerja yang kita miliki, yaitu 150 hari kerja atau kurang lebih 5 bulan, tentu akan kita kerjakan dengan maksimal. Waktu kerja kita supaya mampu mengejar target kita upayakan 12 sampai 14 jam. Kemudian saat ini kita sedang memasang 28 ribu titik trucuk bambu," ujar Roni Winarto.