Dua kereta tabrakan di Yunani. (REUTERS/Alexandros Avramidis)
Dua kereta bertabrakan mengakibatkan setidaknya 57 orang tewas di Yunani, membuat kepala statiun berpotensi dipenjara dan perdana meneri negara itu meminta maaf. Video detik-detik kereta bertabrakan bereda di media sosial.
Seorang kepala stasiun dituduh menyebabkan bencana kereta paling mematikan di Yunani. Insiden tragis itu melibatkan antara kereta berpenumpang 350 dengan kereta pada Selasa (28/2/2023) di utara kota Larissa, di Yunani tengah.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Drama Korea Underrated, Gak Kalah Seru!
Akibat kejadian itu, sedikitnya 57 orang dan puluhan lainnya luka-luka. Aksi demonstrasi berujung ricuh juga terjadi imbas tabrakan kereta tersebut.
Seorang kepala stasiun didakwa dengan pembunuhan karena diduga lalai dan terancam dipenjara.
Seorang hakim pemeriksa dan seorang jaksa penuntut sepakat bahwa tuduhan pembunuhan serta tuduhan yang menyebabkan orang lain terluka serta membahayakan keselamatan transportasi harus diajukan terhadap karyawan kereta api tersebut.
Kepala stasiun berusia 59 tahun itu diduga mengarahkan dua kereta yang melaju berlawanan arah ke jalur yang sama.
Sementara Perdana Menteri (PM) Kyriakos Mitsotakis meminta maaf atas pemerintah bertanggung jawab atas tragedi tersebut.
Baca Juga: Rumor: Casing iPhone 14 akan Rilis dengan Banyak Warna, Ada Deep Violet hingga Orange
"Saya berutang permintaan maaf yang besar kepada semua orang, dan terutama kerabat para korban, baik secara pribadi maupun atas nama semua yang memerintah negara selama bertahun-tahun," tulis Mitsotakis di Facebook mengutip PBS, Senin (6/3/2023).
"Pada tahun 2023, tidak dapat dibayangkan bahwa dua kereta bergerak ke arah yang berbeda di jalur yang sama dan tidak ada yang menyadarinya. Kita tidak bisa, kita tidak mau, dan kita tidak boleh bersembunyi di balik kesalahan manusia," tambahnya.
APR (LNN): Greece Train Crash
— AnonHeel (@AnonHeel) March 1, 2023
CCTV Footage of two trains had a head on collision in Greece. pic.twitter.com/tpdI8MkdxC
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: