Kategori Berita
Media Network
Rabu, 16 NOVEMBER 2022 • 16:27 WIB

Moeldoko: Tanam Mangrove di KTT G20 Tunjukan Komitmen Indonesia Tangani Perubahan Iklim

Presiden Joko Widodo (kanan) bersama para kepala delegasi KTT G20 menanam mangrove (bakau) di Taman Hutan Rakyat (Tahura) Ngurah Rai, Bali, Rabu (16/11/2022). (MEDIA CENTER G20 INDONESIA/Prasetyo Utomo)

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, kegiatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama para kepala delegasi KTT G20 menanam mangrove (bakau) di Taman Hutan Rakyat (Tahura) Ngurah Rai, Bali menunjukan bukti nyata kerja sama Indonesia dan global dalam menangani perubahan iklim.

“Kunjungan Presiden dan para pemimpin negara G20 ke Tahura menunjukkan bukti kuat kerja Bersama dalam menangani perubahan iklim yang dampaknya dapat mengancam kemakmuran dan pembangunan global,” kata Moeldoko dalam keterangan pers yang diterima, Rabu (16/11/2022).

Lebih lanjut, diungkapkan Moeldoko, kegiatan Presiden Jokowi tersebut menegaskan keseriusan Indonesia terhadap restorasi mangrove dan rehabilitasi lahan kritis Indonesia.

Baca JugaKeren! Jadi Surganya Wisatawan, Belitung Bakal Jadi Destinasi Wisata Mangrove Dunia

“Penanaman Mangrove bersama para kepala negara menunjukkan solidaritas, kerjasama, dan kolaborasi global dalam mengatasi perubahan lingkungan,” tuturnya.

Moeldoko menjelaskan, hutan mangrove di Indonesia memiliki keanekaragaman hayati paling tinggi diantara hutan mangrove di belahan dunia lain. Tercatat ada sedikitnya 92 spesies hutan mangrove alami yang dimiliki Indonesia.

Selain itu, jelas dia, daya serap hutan mangrove Indonesia mampu menyerap 3,1 miliar ton karbon. 

“Ini setara dengan emisi gas 2,5 miliar kendaraan dalam setahun. Angka yang sangat besar dan berarti bagi perubahan iklim,” jelas Moeldoko.

Data Bank Dunia per Juli 2021 menunjukkan Indonesia memiliki hutan mangrove seluas 3,5 juta hektar. Angka tersebut mewakili 23 persen luasan hutan bakau dunia.

Meski memiliki luasan yang besar, Indonesia tetap membangun pusat persemaian rumpin untuk menghasilkan ratusan juta bibit siap tanam yang berkualitas.

“Bibit tersebut akan ditanamkan di lahan kritis untuk mengembalikan fungsi lahannya,” ujar Moeldoko.

Dalam upaya memulihkan lahan kritis, lanjut Moeldoko, pemerintah sudah merehabilitasi tiga juta lahan kritis pada rentang waktu 2010-2019. Indonesia juga berupaya merehabilitasi hutan mangrove seluas 600 ribu hektar hingga 2024.

Baca JugaCuma di Kota Ini Hutan Mangrove Tapi Enggak Dekat Pantai!

“Kita juga berhasil mengembangkan ekosistem mobil listrik dan membangun pembangkit tenaga surya terbesar di Indonesia,” ujar Moeldoko.

Sebagai salah satu dari agenda prioritas KTT G20, Indonesia menjadikan transisi energi sebagai bahasan utama. Bangsa ini tengah berfokus untuk memanfaatkan energi baru terbarukan, termasuk biofuel, serta pengembangan industri berbasis energi bersih.

Pemerintah saat ini juga tengah membangun industri hijau terbesar di dunia di Kalimantan Utara. Salah satu yang menjadi tema pembicaraan bilateral adalah pembangunan Pemangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan di Bulungan, Kalimantan Utara.

“Penandatanganan MoU dengan Sumitomo untuk membangun PLTA Kayan  berkapasitas sembilan ribu MegaWatt bukti komitmen kita dalam transisi energi,” pungkas Moeldoko.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Moeldoko: Tanam Mangrove di KTT G20 Tunjukan Komitmen Indonesia Tangani Perubahan Iklim

Link berhasil disalin!