Kategori Berita
Media Network
Selasa, 11 OKTOBER 2022 • 19:26 WIB

Jika PDIP Gabung di KIB, Ganjar-Airlangga Berpotensi Dipasangkan?

Ganjar Pranowo dan Airlangga Hartarto. (Instagram/@ganjar_pranowo/INDOZONE/Harits Tryan Ahmad)

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga kini belum menentukan arah politiknya. Namun usai Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartartomelakukan pertemuan dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani, dirumorkan PDIP akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Direktur Eksekutif Algoritma Research and Consulting Aditya Perdana menilai ada peluang PDIP bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).  

“Menurut saya itu bukan suatu hal yang mustahil. Bisa dilakukan," kata Aditya kepad wartawan, Selasa (11/10/2022).

Aditya mengungkapkan opsi KIB yang digagas Golkar, PPP dan PAN untuk mendukung kader PDIP sekaligus Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 juga terbuka. KIB hanya perlu menyiapkan pendamping yang pas untuk Ganjar.

Baca Juga: Sudah Punya Tiket Sendiri, KIB Disarankan untuk Majukan Capres dari Hasil Konvensi

"Apakah dari tiga partai ini? Yang paling memungkinkan memang Airlangga. Karena dari sisi elektabilitas relatif tinggi," terang Aditya.

Menurut Aditya, meski ada kemungkinan PDIP bergabung dengan KIB, ada problem lain yang menarik yakni penempatan Puan Maharani jika tak dicalonkan sebagai capres.

"Spekulasinya kemudian apakah memungkinkan terjadi koalisi PDIP bergabung dengan KIB? Saya menduga bisa juga demikian. Cuma problemnya Puan ditaruh di mana? Apakah Puan mau dijadikan Ketum PDIP? Apakah Bu Mega punya keinginan untuk lengser di masa-masa kritis menjelang Pemilu 2024?" tambahnya.

Terpisah, Pengamat Politik dari Citra Institut Yusa Fachran mengatakan, skenario pemasangan Capres Ganjar dan Airlangga Hartarto akan memberi kepastian pada pemerintahan dalam jangka panjang. 

Baca Juga: Airlangga Bertemu dengan Mardiono, Golkar Tegaskan KIB Tetap Solid Hadapi Pemilu 2024

“Kalau skenario memenangkan pemilu dengan paket Ganjar dan Airlangga, itu bisa membantu pemerintahan lebih kuat dan strong. Itu dimunculkan tersendiri. Makanya dalam skenario itu pilihan safety untuk PDIP bagaimana agar eksekutif dimenangkan dan legislatif dimenangkan,” tegas Yusa.

Lalu jika nama Ganjar yang muncul ketimbang Puan, ini untuk menghadirkan capres yang populer. Kemudian Puan, kata dia, bisa diposisikan untuk membidani Partai berlambang banteng itu menggantikan ibunya, Megawati. 

“Puan bisa memanfaatkan atau didorong untuk mengambil alih atau estafet kepemimpinan Bu Mega di internal PDIP, sehingga Mbak Puan tidak kehilangan kapasitas kepemimpinan politik formalnya,“ tutur Yusa. 

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Jika PDIP Gabung di KIB, Ganjar-Airlangga Berpotensi Dipasangkan?

Link berhasil disalin!