Tim gabungan sedang mencari penerbang paralayang. (ANTARA/HO-BPBD Agam)
Tim gabungan dari Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, berhasil menemukan Galih Gani Irawan, penerbang paralayang asal Pakanbaru, Riau yang hilang sejak Jumat (6/5/202). Pemuda berusia 16 tahun tersebut ditemukan di kawasan hutan Green Lawang dengan kondisi selamat pada Sabtu (7/5/2022) sekitar pukul 12.30 WIB.
Kapolsek Matur Iptu Yance Mardi di Lubukbasung, mengatakan korban ditemukan dalam kondisi lemas akibat tidak mendapatkan asupan makan selama 24 jam.
"Lokasi juga diguyur hujan dan kondisi suhu cukup dingin di daerah itu," katanya mengutip Antara, Minggu (8/5/2022).
Ia mengatakan korban langsung dievakuasi oleh tim gabungan yang berasal dari Polres Agam, BPBD Agam, Basarnas Limapuluh Kota, Dandim 0304 Agam, PMI dan lainnya.
Warga Kompleks Rajawali 5 Nomor 104 Lanud, Roesmin Rojadin AURI Kota Pekanbaru Provinsi Riau, langsung dibawa ke Puskesmas Matur untuk mendapatkan perawatan.
Baca juga: 30 Ribu Kendaraan Siap Menuju Jawa dari Pelabuhan Bakauheni Sejak Minggu Dini Hari
"Korban langsung dibawa ke Puskesmas Matur untuk mendapatkan perawatan," katanya.
Ia mengatakan, korban ditemukan dengan jarak empat kilometer dari Puncak Lawang atau lokasi lepas landas
Pencarian korban dengan cara melakukan pengecekan titik posisi GPS telepon genggam milik korban.
Dari hasil pengecekan, posisi atlet itu sudah diketahui keberadaanya di dalam hutan daerah Jorong Sari Bulan, Nagari Tigo Balai Kecamatan Matur, Agam, atau sebelah utara dari Puncak Lawang.
Setelah upaya pencarian dilakukan, pada Jumat malam hingga sekitar pukul 00.00 WIB atau dini hari, Galih belum juga ditemukan. Tim SAR gabungan pun memutuskan untuk menghentikan proses pencarian sementara, karena cuaca hujan lebat dan berkabut.
"Pencarian selanjutnya dilakukan pada hari ini," katanya.
Dugaan awal, kejadian tersebut disebabkan oleh perubahan cuaca yang begitu cepat setelah korban melakukan lepas landas dari Puncak Lawang Matur, sehingga ia kehilangan keseimbangan untuk mendarat kembali.
Atlet paralayang yang sudah memiliki sertifikat terbang SIM PL 1 ini hilang kendali berawal pada Jum'at (6/5/2022) sekira pukul 11.00 WIB. Galih Gani Irawan melakukan take off dari lokasi Objek Wisata Puncak Lawang dengan tujuan landing Objek Wisata Danau Maninjau.
Setelah lepas landas , sekitar pukul 11.45 WIB, tiba-tiba cuaca berubah dengan drastis dengan datangnya angin kencang dan kabut, sehingga parasut Galih terbawa angin dan tidak bisa dikendalikan untuk mendarat kembali.
Pada pukul 11.50 WIB, tambahnya, Galih sempat berkomunikasi dengan temannya melalui handy talky atau HT yang dibawanya.
“Saat komunikasi Galih mengatakan bahwa dirinya telah berhasil melakukan mendarat dengan selamat namun parasutnya tersangkut di sebuah pohon kayu di dalam hutan. Saat itu ia juga tidak mengetahui di mana posisi atau titik dirinya melakukan pendaratan karena bukan warga setempat,” katanya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: