Seorang warga berfoto di Taman Lapangan Banteng, Jakarta. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Warga DKI Jakarta disebut paling tidak khawatir dengan penularan Covid-19 melalui varian Omicron. Hal tersebut didapatkan berdasarkan survei yang dilakukan oleh lembaga Indikator Politik Indonesia.
Temuan itu didapatkan berdasarkan respons dari masyarakat, dengan segmentasi per daerah. Hasilnya, warga Jakarta terbilang santai jika dibandingkan dengan daerah lain.
"Mayoritas merasa cukup atau sangat khawatir tertular Omicron, kecuali warga DKI yang umumnya merasa biasa saja," kata Peneliti Indikator Politik Rizka Halida dalam paparan surveinya, Minggu, (20/2/2022).
Dalam hasil survei tersebut, sebanyak 38,4 persen warga Jakarta mengaku khawatir atas penularan varian Omicron, lalu 56 persen merasa biasa saja, dan 5,6 persen mengaku tidak khawatir dengan paparan Omicron.
Sementara, warga Sumatera yang khawatir dengan penularan Omicron ada sebanyak 73,2 persen, biasa saja 20,9 persen, dan khawatir 4,8 persen. Sedangkan, warga Banten yang khawatir atas penularan Omicron sebanyak 55,5 persen, biasa saja 40,6 persen, dan khawatir 0 persen.
Baca juga: Jokowi Punya Kuasa Tunjuk Kepala Otorita IKN, Paling Lambat Diumumkan 15 April
Warga Jawa Barat yang khawatir atas penularan Omicron sebanyak 65,7 persen, biasa saja 31,8 persen, dan khawatir 2,5 persen. Adapun warga Jawa Tengah dan DI Yogyakarta yang khawatir atas penularan Omicron sebanyak 65,7 persen, biasa saja 31,8 persen, dan khawatir 2,5 persen.
Untuk warga Jawa Timur, yang khawatir atas penularan Omicron sebanyak 62,5 persen, biasa saja 28,6 persen, dan khawatir 6,1 persen. Adapun warga Bali dan Nusa Tenggara yang khawatir atas penularan Omicron sebanyak 71,1 persen, biasa saja 26,1 persen, dan khawatir 2,8 persen.
Survei dilakukan pada periode 15 Januari hingga 17 Februari 2022 kepada responden warga negara Indonesia yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah, dan memiliki akses internet lewat smartphone ketika survei dilakukan.
Survei ini dilakukan melalui wawancara acak lewat kuesioner secara online, kepada 626 responden. Adapun margin of error survei ini diperkirakan sekitar 4 persen dan tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: