Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melakukan evaluasi pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen. Hal ini dikatakannya merespon ditemukannya siswa terpapar Covid-19 saat PTM.
"Meminta pemerintah daerah untuk mempertimbangkan agar tidak memaksakan pelaksanaan PTM 100 persen, mengingat situasi dan kondisi atau perkembangan Covid-19 di masing-masing daerah. Pemerintah wajib menjaga keselamatan warga sekolah dan tetap harus menjadi prioritas," katanya kepada wartawan, Jumat (14/1/2022).
Pria yang akrab disapa Bamsoet ini menyatakan penyebaran varian Omicron di Indonesia juga diharapkan menjadi pertimbangan untuk evaluasi PTM 100 persen. Karena dikhawatirkan nantinya banyak siswa yang terpapar Covid-19 karena PTM itu.
"Bukan seperti saat ini yang ketentuannya terkesan dipaksakan ditengah meningkatnya kasus Covid-19 varian omicron," tegas dia.
Selain itu Bamsoet menekankan mekanisme pelaksanaan PTM yang harus menyesuaikan dengan peningkatan level PPKM. Apalagi sekarang ada daerah PPKM yang kembali naik sehingga harus disesuaikan.
"Meminta pemerintah daerah khususnya di daerah dengan peningkatan level PPKM agar mempertimbangkan pembatasan kegiatan PTM 100 persen, seperti dengan menerapkan pengaturan sif dan pengaturan jumlah peserta didik pada proses belajar-mengajar," jelas dia
"Dengan begitu, tidak terjadinya kerumunan yang dapat berpotensi menimbulkan klaster Covid-19 di lingkungan sekolah," tambahnya.
Selain itu dia mengingatkan ke pemerintah daerah dan juga pihak sekolah untuk benar-benar melaksanakan ketentuan atau instruksi nasional PTM dilakukan dengan pertimbangan yang matang dan secara bertahap.
"Dengan tetap mengutamakan keselamatan para tenaga pendidik maupun peserta didik," tandasnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: