REUTERS/MYANMAR FIRE SERVICES DEPT
Sebanyak 100 orang hilang akibat longsor di tambang batu giok di Myanmar.
Tim penyelamat mati-matian mencari orang-orang yang masih terjebak longsor dengan sebagian besar korban diyakini merupakan penambang ilegal. Satu orang dipastikan tewas.
Tanah longsor terjadi di daerah Hpakant di negara bagian Kachin Utara pada pukul 04.00 waktu setempat di hari Rabu (22/12/2021).
Myanmar yang juga dikenal sebagai Burma merupakan sumber batu giok terbesar di dunia, namun kecelakaan tambang sudah sangat sering terjadi di negara tersebut.
Tanah longsor diyakini disebabkan oleh luapan puing-puing yang dibuang dari truk ke tambang terbuka.
Reruntuhan menciptakan lereng besar yang bisa berbahaya di area yang ditebangi pohonnya, memaksa para pekerja bekerja dalam kondisi berbahaya.
Tim penyelamat yang terdiri dari sekitar 200 orang dari Hpakant dan kota terdekat Lone Khin bergabung dalam upaya pencarian dan pemulihan di lokasi tersebut.
"Kami telah mengirim 25 orang yang terluka ke rumah sakit, sementara kami menemukan satu orang tewas," kata seorang anggota tim penyelamat, Ko Nyi, dan membenarkan hingga 100 mungkin hilang.
Sebenarnya penambangan batu giok telah dilarang di Hpakant. Namun pendudukan setempat sering menentang aturan yang didorong kurangnya kesempatan kerja dan kondisi miskin yang memburuk akibat pandemi COVID-19.
Beberapa hari yang lalu, sedikitnya 10 penambang amatir hilang akibat tanah longsor lain di blok batu giok di Hpakant.
Undang-undang penambangan batu permata baru disahkan pada 2018. Namun para kritikus mengatakan pemerintah memiliki terlalu sedikit petugas untuk menghentikan praktik ilegal.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: