Kategori Berita
Media Network
Minggu, 05 DESEMBER 2021 • 10:13 WIB

Erupsi Semeru Memakan Korban, 45 Orang Terluka dan 13 Meninggal Dunia

Warga menyelamatkan diri saat Gunung Semeru meletus di Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (4/12/2021). Gunung Semeru meletus dan mengeluarkan awan panas yang mengakibatkan hujan abu di Kabupaten Lumajang dan Malang. ANTARA FOTO/Herma

Gunung Semeru yang terletak di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengalami erupsi pada Sabtu (4/12/2021) pukul 15.00 WIB. Gunung api tersebut mengeluarkan lava pijar, suara gemuruh serta asap pekat berwarna abu-abu.

Akibatnya ratusan warga menjadi korban erupsi Semeru. Kementerian Kesehatan RI melaporkan hingga Sabtu (4/12) malam, jumlah korban luka bakar akibat erupsi Semeru berjumlah 45 orang.

"Sementara ini luka bakar 45 orang, yang berat dan dirujuk ke RSUD dan RS Bhayangkara 17 orang," kata Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, seperti yang dikutip Indozone, Minggu (5/12/2021). 

Ia menjelaskan mayoritas korban yang mengalami luka bakar diperkirakan karena tertimbun material erupsi Semeru yang melanda empat wilayah RT di satu RW.

"Kondisi gelap, tidak bisa melarikan diri. Situasi belum aman. Juga diperkirakan banyak pekerja tambang pasir terperangkap," terangnya.

Ia juga menuturkan saat ini sudah menerima laporan, bahwa rata-rata korban menderita luka bakar grade 2A-B. Luka bakar di atas 50 persen dialami enam orang, korban yang dirawat di ICU sebanyak empat orang.

"Korban yang dirujuk ke RSUD Dr Haryoto satu orang karena butuh infus vena sentral," sambungnya. 

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kapusdatin BNPB Abdul Muhari mengungkapkan bahwa hingga hari ini, Minggu (5/12) pukul 06.20 WIB, terdapat 13 korban jiwa akibat erupsi Gunung Semeru.

Ia mengungkap dari 13 korban itu, dua di antaranya sudah dapat teridentifikasi jenazahnya.

"Itu yang teridentifikasi baru dua orang atas nama Poniyim 50 tahun, dari Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, dan Pawon Riyono," ucapnya. 

Dia melanjutkan, untuk 11 korban lainnya masih dalam proses identifikasi jenazah oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang.

Sebelumnya pada 4 Desember 2021, Gunung Semeru mengalami erupsi.  Koordinator Kelompok Mitigasi Gunung Api Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG),  Kristianto mengatakan letusan Semeru berupa awan panas guguran diawali dengan luncuran lahar pada pukul 13.30 WIB.

"Pada saat kejadian awal visual, Gunung Semeru tertutup kabut dan awan panas guguran mengarah ke Besuk Kobokan. Hingga kini kejadian itu masih berlangsung," pungkasnya.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Erupsi Semeru Memakan Korban, 45 Orang Terluka dan 13 Meninggal Dunia

Link berhasil disalin!