Fadli Zon di Kanal YouTube Refly Harun. (Foto/Ist).
Masa pemilihan calon presiden Indonesia masih terbilang jauh. Sebab, pemilihannya itu diselenggarakan pada tahun 2024 dan saat ini masih tahun 2021, tentunya masih ada waktu 3 tahun lagi. Namun, perbincangan tentang calon-calon presiden saat ini menjadi topik pembicaraan dikalangan publik.
Apalagi tentang perbincangan Refly Harun dengan Fadli Zon, di kanal YouTube milik pribadi Ahli Hukum Tata Negara Itu. Bahkan, yang lebih mengejutkannya lagi, ketika Refly Harun melemparkan sebuah pertanyaan kepada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia (DPRI) dari Partai Gerindra itu.
"Memang kita kan tidak mengetahui ke depannya seperti apa? Tetapi karena ini (membicarakan Capres 2024) dan mengajukan pertanyaan berandai-andai dan anggap saja andai-andai itu benar, karena kadang-kadang andai-andai ini benar," kata Refly Harun seperti dikutip Indozone dari Kanal YouTube Refly, Selasa, (16/11/2021).
"Yakni, mau maju atau Nyalonkan Presiden (Nyapres) 2024, Prabowo berpasangan dengan Puan Maharani. Bagaimana sikap seorang Fadli Zon jika itu terjadi?" sambung tanyanya.
Menyikapi pertanyaan Refly Harun itu, Fadli Zon tertawa dan mengatakan dikiranya bila datang masanya nanti untuk berandai - andai dan dia katakan tidak akan tahu apa yang akan terjadi. Kemudian disingung kerelaannya atas pencalonan tersebut, dia sebutkan terlalu pagi.
"Terlalu pagi, oh kalau saya melihat dari awal, saya kan pendukung Prabowo tetapi kita melihat ke depan ini kan nantinya tidak tahu apa yang terjadi. Apakah pencalonan ini tetap ada di generasi pak Prabowo, Joko Widodo, atau gerasi yang lebih muda, kita tidak tahu itu," kata Fadli Zon.
Menurutnya, masyarakat harus memilih calon pemimpin yang lebih terbaik bagi bangsa ini. Karena Indonesia ini luar biasa strategisnya dan luar biasa kekayaannya. Bahkan orang - orangnya, dia katakan, sangat luar biasa dibandingkan dengan orang yang ada di negara lain.
"Karena orang - orang di Indonesia relatif sangat bisa diatur. Akan tetapi kita tidak akan menjadi negara yang hebat, kalau dipimpin oleh pemimpin yang mediaoker. Jika pemimpin yang medioker, ya kita akan begini-begini saja," ujarnya.
Selain itu, saat disinggung bila Prabowo dan Puan Maharani berpasanngan nyalonkan presiden (Nyapres) dan pesaingnya adalah Sandiaga dan Anies. Dia katakan pembicaraan ini belum etis, karena masih mengalami pandemi global Covid-19.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: