Tangkapan layar video sindiran 'kek ginilah Medan' (TikTok/Ghandynovember)
Menyampaikan kritik sosial bisa dilakukan dengan berbagai cara. Mulai dari yang serius hingga yang terkesan bercanda namun sangat sarat makna. Seperti yang dilakukan seorang konten kreator asal Medan, Ghandy Mohammad.
Lewat video-video yang dibagikan di akun media sosialnya dia menyampaikan kritik soal tentang keadaan fasilitas umum di Kota Medan.
Tak hanya sekedar bicara, pria yang gemar motovlog alias merekam video blog dengan menggunakan sepeda motor itu punya cara dan gaya yang khas dalam menyampaikan kritiknya.
Ia selalu menonjolkan logat Medan. Lihat saja beberapa video di akun TikToknya.
Dalam video-video itu, dia terlihat sedang berada di lapangan Merdeka, Kota Medan. Tak hanya bersantai di sana, ia terlihat merekam dan mengomentari sejumlah fasilitas umum yang rusak.
Dalam sebuah video ia tampak mencoba duduk di bangku sekitaran Lapangan Merdeka yang rusak. Ia terlihat mencoba berbagai cara.
"Kek mana cara duduknya ini." katanya, seperti yang dilihat Indozone di TikTok Ghandynovember, Minggu (07/11/2021).
Dalam video selanjutnya ia mengomentari kebiasaan buruk warga Medan yang kerap mencoret coret fasilitas umum
"Keramik bagus-bagus dikerok sma aornag ni. Ini bacaannya dicoret-coret. Macam ga ada buku gambar di rumah orang ni,” sindirnya.
Kritiknya pun masih berlanjut saat ia melihat keran air cuci tangan tangan yang raib dan saat mencoba fasilitas olahraga yang bagian-bagiannya telah hilang.
@ghandynovember Pantang silap, besi pun kena telap. #kekginilahmedan #medan #lucu
? Monkeys Spinning Monkeys - Kevin MacLeod
"Ha kek ginilah medan,” sindirnya di setiap video.
Sontak kritik Ghani pun mendapat beragama reaksi dari netizen, khususnya warga Kota Medan. Banyak yang mendukung aksinya sebab dinilai bisa membawa perubahan untuk Kota Medan yang lebih baik.
"Sory ya ini baru bener. Kalo mau medan lebih baik, kita harus viralkan yang sebenarnya kondisi Medan," kata Al.badillah.
Bahkan beberapa netizen memintanya ke tempat-tempat umum yang fasilitasnya sudah rusak.
“Bang coba lewat jembatan yg mau ke Tanjung Anom dari Pajak Melati, habis bersih besinya,” ujar Adabarang.
“Coba tengok ke Jalan Avrost, di titinya itu, abng tengok aja lah dulu, besi titinya hilang di curi,” timpal Phayox83.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: