Kategori Berita
Media Network
Selasa, 26 OKTOBER 2021 • 16:35 WIB

Masyarakat Mulai Pilih Bank 'Online', Efeknya 2.593 Cabang Bank Tutup

Seorang nasabah Bukopin Syariah melakukan transaksi keuangan di kantor KB Bukopin Mataram di Mataram, NTB, Kamis (14/10/2021). (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/nz).

Dunia perbankan nasional makin mengedepankan sistem digitalisasi dalam pelayanannya, yang berdampak pada efisiensi jumlah cabang bank di setiap wilayahnya. Dalam catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada jangka 5 tahun terakhir, ribuan kantor cabang bank tutup. 

"Fenomena penurunan jaringan kantor bank dari tahun 2017 hingga Agustus 2021 sejumlah 2.593 kantor yang mengalami penurunan,” kata Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK Teguh Supangkat saat peluncuran Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan, dikutip Antara, Selasa (26/10/2021). 

Kata Teguh, fenomena digitalisasi diikuti dengan berubah kulturnya masyarakat dalam memenuhi kebutuhan transaksi keuangannya via mobile dan internet banking. Bahkan, jumlahnya mencapai lebih dari 300 persen. Tren demikian mulai berlangsung sejak 2016 hingga Agustus 2021.

Bukan hanya itu, lanjut dia, penggunaan uang elektronik pun kian diganderungi masyarakat dari tahun ke tahun belakangan. Jumlahnya menembus ratusan triliunan rupiah. 

“Transaksi uang elektronik dari 2015 hingga 2020 ini meningkat hampir 40 persen dari Rp5,28 triliun menjadi Rp204,9 triliun,” tuturnya.

Dia mengambil contoh mula-mula pada 2018 terdapat realisasi 85 layanan secara elektronik dan digital, kemudian pada 2019 terdapat 112 realisasi layanan, dan pada 2020 terdapat 124 layanan. 

Namun, tidak semuanya pelayanan nasabah dikerjakan berdasarkan komputerisasi. Sebab, teller dan customer service juga tetap mengambil peran. Hanya saja cara melayaninya saja yang berbeda. 

“Peningkatan layanan digital on boarding dimana terdapat 18 bank yang telah melayani layanan digital on boarding tanpa tatap muka langsung,” ungkap Teguh.

Dia menuturkan, tren digitalisasi perbankan ini sejalan dengan perkiraan yang menyebut Indonesia pada 2025 berpotensi memiliki e-commerce dengan pertumbuhan tertinggi di kawasan ASEAN dengan nilai sebesar Rp124 miliar dolar AS. 

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Masyarakat Mulai Pilih Bank 'Online', Efeknya 2.593 Cabang Bank Tutup

Link berhasil disalin!