Ajang Formula E. (REUTERS/Benoit Tessier)
Rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menggelar Formula E dinilai akan memboroskan anggaran sebesar Rp4,48 triliun. Hal itu diungkapkan oleh anggota Fraksi PDIP DPRD DKI, Manuara Siahaan.
Menurut Manuara, angka tersebut diperoleh dari hasil perhitungan biaya yang dikeluarkan Pemprov DKI untuk menggelar balap mobil listrik selama lima tahun ke depan.
"Ada potensi pemborosan anggaran Rp4,48 triliun yang terdiri dari commitment fee dengan total sekitar Rp2,3 triliun, biaya pelaksanaan Rp1,2 triliun, dan bank garansi Rp890 miliar," ucapnya, Rabu (1/9/2021).
Ia pun menyebutkan, hitung-hitungan itu tidak merujuk pada studi kelayakan Formula E yang sebelumnya diberikan Pemprov DKI melalui BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Pasalnya, studi kelayakan yang dibuat Jakpro itu tidak memasukkan commitment fee dan bank garansi selama lima tahun ke depan. Padahal, kedua komponen tersebut dibayarkan Pemprov DKI menggunakan dana dari APBD.
Dikarenakan tidak memasukkan kedua komponen itu dalam studi kelayakan, maka Manuara mengungkapkan penyelenggaraan Formula E seolah-olah memberikan keuntungan ekonomi Rp2,579 triliun.
BACA JUGA: Putra Ahok Resmi Laporkan Balik Ayu Thalia ke Polisi
"Kalau Formula E dipaksakan di 2022, karena sifat dari perhelatan itu multi years, maka secara kumulatif nanti di ujung perhelatan akan kelihatan kerugiannya Rp1,3 triliun," terangnya.
Dikarenakan hal tersebut, 25 anggota Fraksi PDIP bersama dengan delapan anggota fraksi PSI sepakat untuk menggulirkan interpelasi terhadap Anies Baswedan terkait Formula E.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: