Kategori Berita
Media Network
Selasa, 03 AGUSTUS 2021 • 17:44 WIB

DPRD Tanya Nasib 5 Tahun Kedepan Ekonomi Medan, Kepala Bappeda: APBD 2022 Rp 6,1 Triliun

Anggota DPRD menggelar Rapt Pansus Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Medan 2021-2026, di Gedung DPRD Kota Medan, Selasa, (3/8/2021). (Foto/Istimewa)

Dalam rapat  Pansus pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Kota Medan tentang Pansus Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Medan 2021-2026 pada hari Selasa, (3/8/2021). Sejumlah anggota DPRD Medan menyampaikan keraguan terhadap kemampuan Pemko Medan, soal penanganan upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi 5 tahun ke depan.

Penyusunan RPJMD tersebut, hendaknya disesuaikan dampak ekonomi di masa pandemi Covid-19. Seperti yang dilontarkan, Ketua Pansus Sudari ST, menyoroti kemampuan Pemko Medan menekan angka kemiskinan di kota Medan. Sebab, belakangan ini penerima bantuan sosial (Bansos) tetap meningkat.

"Apa langkah Pemko menekan jumlah angka kemiskinan yang tetap meningkat," tandas Sudari, Selasa (3/8/2021).

Selain itu, ia mempertanyakan proyeksi peningkatan pendapatan. Apa langkah yang diambil dalam peningkatan pendapatan jika wabah Covid-19 terus berlanjut.

"Saya kuatir 2 tahun ini persoalan 5 prioritas Wali Kota Medan tidak akan terealisasi bila pertumbuhan pendapatan biasa-biasa saja. Maka perlu langkah strategi meningkatkan PAD," ujarnya.

Ia juga minta Pemko Medan agar meninjau ulang program tahunan di RPJMD terkait devisit pendapatan  yang berkelanjutan.

Sementara itu, anggota Pansus Wong Cun Sen mempertanyakan Pemko Medan, tentang mau dijadikan apa Kota Medan dalam 5 tahun ke depan.

"Mau dijadikan apa kota Medan ini 5 tahun ke depan, apa yang harus diperlukan dan berapa dana yang dibutuhkan," cetus Wong.

Ia juga menyampaikan, dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata 5 persen, strategi apa yang harus dilakukan Pemko Medan.

"Dari sektor mana saja sumebr PAD yang akan digali guna program Pemko tersebut dapat terealisasi," pungkasnya.

JHal yang serupa, dipertanyakan Edi Syaputra, tentang strategi apa yang akan dilakukan Pemko Medan untuk menjawab tantangan saat ini.

"Saat ini masa pandemi berlanjut, tentu sumber pendapatan terganggu. Apa yang dilakukan Pemko hingga 5 tahun ke depan," sebut Edi Syaputra.

Sebelumnya, Kepala Bappeda Kota Medan, Benny Iskandar, menyampaikan, gambaran kondisi pertumbuhan ekonomi 5 tahun ke depan. Selain itu, ia juga menyampaikan kondisi ekonomi 2 tahun belakangan ini, yang mengalami kesulitan. Hal itu disebabkan sumber PAD dari pajak hiburan dan hotel sangat minim terkait permasalahan global covid 19.

"Jadi, proyeksi APBD Pemko Medan Tahun 2022 sebesar Rp 6,1 Triliun, Tahun 2023 sebanyak Rp 6,5 Triliun, Tahun 2024 sebesar Rp 6,8 Triliun, Tahun 2025 Rp 7,1 Triliun dan Tahun Rp 7,3 Triliun.

Sedangkan PAD Tahun 2021 sebanyak Rp 2,1 Triliun, Tahun 2022 sebanyak Rp Rp 3,1 Triliun, Tahun 2023 sebesar Rp 3,28 Triliun dan seterusnya meningkat 200 Miliar. Ditambahkan lagi terkait dasar pengusungan pengajuan APBD tahunan sebagai pedoman Renstra perangkat daerah dan diturunkannya penyusuanan Renja Kepala OPD.

 
 
 
 
 
 
 
 
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

DPRD Tanya Nasib 5 Tahun Kedepan Ekonomi Medan, Kepala Bappeda: APBD 2022 Rp 6,1 Triliun

Link berhasil disalin!