Protes di Prancis. (REUTERS/Pascal Rossignol)
Dua pusat vaksinasi di Prancis dirusak di tengah protes atas penerapan aturan virus corona yang lebih ketat oleh pemerintah.
Satu di Prancis tenggara dirusak dan dibanjiri dengan selang kebakaran pada Jum'at malam, kata pihak berwenang dikutip dari BBC.
Sehari setelah itu, klinik lain di barat daya hancur dalam penyerangan oleh massa.
Insiden itu terjadi pada akhir pekan, di mana demonstrasi menentang langkah-langkah Covid.
Pada hari Sabtu, lebih dari 100.000 orang turun ke jalan di seluruh Prancis untuk mengecam aturan yang dirancang untuk mengatasi peningkatan infeksi virus corona.
Langkah-langkah kontroversial termasuk vaksinasi wajib bagi petugas kesehatan dan izin kesehatan untuk mengakses sebagian besar tempat umum.
Kritikus menuduh pemerintah Presiden Emmanuel Macron melanggar kebebasan mereka.
Grafiti anti-vaksin ditemukan di dekat pusat vaksinasi yang dirusak di Lans-en-Vercors dekat kota tenggara Grenoble. Serangan pembakaran hari Sabtu menargetkan sebuah klinik di desa Urrugne dekat Biarritz di barat daya.
Sementara itu, pada hari Sabtu, saat rapat umum di Paris, Politisi Prancis Martine Wonner mengatakan kepada pengunjuk rasa untuk 'mengepung' kantor anggota parlemen yang mendukung kebijakan pemerintah terkait Covid.
Seorang skeptis terkemuka terhadap vaksin Covid, Wonner menghadapi kemungkinan penyelidikan hukum dan dipaksa untuk mundur dari kelompok oposisinya di parlemen pada hari Minggu. Dia mengatakan kata-katanya telah disalahartikan.
Prancis telah melihat beberapa tindakan kekerasan dan vandalisme terhadap anggota parlemen yang mendukung aturan vaksin baru.
Tapi, ratusan ribu orang telah medaftar untuk mendapatkan vaksin setelah Macron meluncurkan rencana tersebut minggu lalu.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: