Kategori Berita
Media Network
Rabu, 26 MEI 2021 • 16:10 WIB

Peneliti Sebut Gerhana Bulan Total Bisa Diamati Setiap 2,5 Tahun Sekali

Ilustrasi gerhana bulan total. (Jenniferracioppi.com)

Peneliti di Observatorium Bosscha menyatakan bahwa gerhana bulan total bisa diamati dalam interval waktu 2,5 tahun sekali.

"GBT (gerhana bulan total) dapat diamati dalam interval waktu 2,5 tahun sekali. Gerhana bulan total terakhir yang terjadi di Indonesia adalah pada 2018," kata peneliti di Observatorium Bosscha, Yatny Yulianty, dikutip dari siaran pers Biro Humas Institut Teknologi Bandung pada Rabu (26/5/2021).

Yatny menjelaskan pula bahwa selama tahun 2021 gerhana bulan akan terjadi dua kali, yakni gerhana bulan total pada 26 Mei dan gerhana bulan sebagian pada 19 November.

Pada saat terjadi gerhana, warna bulan akan menggelap. Menurut astronom di Observatorium Bosscha Agus Triono, tingkat kegelapan warna bulan purnama pada saat pengamatan ditentukan oleh kondisi atmosfer.

"Jadi (bulan) purnama yang biasanya putih akan berubah menjadi gelap. Nah, gelapnya itu nanti bergantung pada kondisi atmosfer," kata Agus.

Dia kemudian menjelaskan, warna bulan saat gerhana bulan total di lokasi pengamatan bergantung pada beberapa faktor seperti banyaknya kandungan uap air; polutan udara dari hasil pembakaran, asap pabrik, dan asap kendaraan bermotor; serta kadar debu atau abu letusan gunung berapi.

Semakin banyak kandungan material tersebut di atmosfer, ia mengatakan, warna bulan akan tampak semakin gelap. Sedangkan warna merah yang muncul pada saat gerhana bulan total, menurut peneliti disebabkan oleh cahaya matahari yang dihamburkan oleh debu dan molekul di atmosfer bumi.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Peneliti Sebut Gerhana Bulan Total Bisa Diamati Setiap 2,5 Tahun Sekali

Link berhasil disalin!