Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menilai kalau sepeda non-lipat masuk ke dalam gerbong Mass Rapid Transit (MRT) dapat mengganggu penumpang lainnya.
Berbeda halnya dengan sepeda lipat, politisi Partai Gerindra ini menyebutkan barang tersebut masih bisa dimungkinkan masuk karena memiliki ukuran cukup kecil.
"Ya kalau sepeda lipat mungkin bisa dimungkinkan ya, kalau sepeda tidak lipat (baru) mengganggu," ucapnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (18/3/2021).
"Saya kira masyarakat sudah cerdas, pintar bisa membedakan mana yang boleh mana yang tidak," tambah Riza Patria.
Padahal sebelumnya, Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William P. Sabandar mengatakan bahwa pihaknya tengah menggodok fasilitas yang memperbolehkan sepeda non-lipat masuk ke dalam gerbong MRT.
"Kebetulan jika yang dinaiki bukan 'folded bike', memang harus dipersiapkan dengan hati-hati, tapi kami ingin laporkan dulu persiapannya. Soft launching direncanakan di 24 Maret pada tiga stasiun," kata William dalam Paparan Capaian MRT Jakarta secara virtual dilansir dari Antara.
BACA JUGA: Jokowi Ke Sulsel, 2.500 Personel Gabungan Diturunkan Untuk Pengamanan
Menurutnya, penyediaan fasilitas untuk sepeda non lipat itu rencananya akan diluncurkan pada 24 Maret 2021 di tiga stasiun, yakni Lebak Bulus Grab, Blok M BCA, dan Bundaran HI.
Ada pun ketentuan sepeda lipat yang diizinkan masuk MRT adalah sepeda reguler dengan dimensi tidak melewati 200 cm x 55 cm x 120 cm, dengan lebar ban maksimal 15 cm.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: