Wagub DKI Jakarta Achmad Riza Patria. (INDOZONE/Murti Ali Lingga).
Peningkatan jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di provinsi DKI Jakarta, membuat seluruh pihak meningkatkan kewaspadaan. Tak hanya penyusunan SOP dan pelaksanaan protokol kesehatan saja, namun juga penyuluhan kepada masyarakat terus ditingkatkan.
Saat dikonfirmasi awak media terkait pertumbuhan jumlah kasus positif covid-19 di Jakarta, Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya memang tengah melakukan optimalisasi pelaksanaan tes kesehatan di segala sektor.
Pelaksanaan tes secara masif itu sengaja dilakukan, untuk menjaring sebanyak-banyaknya penderita covid-19, agar bisa dilakukan tindakan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.
Adapun terkait lahirnya klaster-klaster baru di perkantoran, Riza menyebut hal itu juga menjadi perhatian serius pemprov DKI.
"Ya memang beberapa hari ini ada klaster baru di perkantoran, sekalipun jumlahnya baru dua kasus, kami minta kantor tersebut kan ditutup kemudian dibersihkan dengan desinfektan," ujar Riza, Jumat (24/7/2030).
Menurutnya, pihaknya telah melakukan sosialisasi, dialog secara masif kepada berbagai unit kegiatan dan profesi, untuk mengajak mereka meningkatkan kedisiplinan dan juga komitmen untuk pelaksanaan SOP kesehatan.
"Supaya lebih lagi memperhatikan. Memang ada kejenuhan di masyarakat, bosan, euforia keluar rumah, kemudian testing kita yabg masif ya, hampir 500 ribu, ini juga menunjukan angka-angka baru. Namun demikian kita minta kepada seluruh unit, kegiatan tetap fokus, disiplin, dan melakukan 3M. apa itu? Memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, kemudian menjaga jarak aman," tuturnya.
Wagub Riza Patria pun meminta kepada seluruh pihak untuk tidak menyepelekan dan menganggap enteng prosedur kesehatan yang diberlakukan.
"Pak Gubernur berulang kali menyampaikan, jangan anggap enteng, jangan anggap remeh. jangan sampai kita baru sadar ketika anggota keluarga kita. Padahal di depan mata kita liat setiap hari, di media ada sodara kita di Jakarta ini ada yang meninggal, dikubur, bagaimana tidak sedih kan. tidak bisa ikut memandikan, mengkafani dan sebagainya karena covid. Nah ini kan satu yang luar biasa. Jadi kita minta semua patuh dan disiplin," pungkasnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: