Presiden Joko Widodo dalam Youtube Sekretariat Presiden. (INDOZONE/Sarah Hutagaol)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan keadaan saat ini semakin sulit dengan dinamikan global yang masih dilanda pandemi virus corona (Covid-19). Sejumlah kemungkinan besar ancaman pada ekonomi akan ada dan terjadi.
"Kita tahu semuanya keadaan sekarang adalah keadaan yang tidak mudah, keadaan yang sangat sulit, bagaimana mengendalikan Covid-19 dan ekonomi ini supaya berjalan beriringan bukan hal yang mudah," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (23/7/2020).
Jokowi mengungkapkan bahwa dirinya telah berkomunikasi dengan pejabat badan dan lembaga dunia atau internasional terkait prediksi perekonomian dunia. Ini dilakukan secara rutin dan gambaran yang diperoleh tidak positif, termasuk bagi Indonesia.
"Tiga bulan yang lalu saya telpon Managing Director IMF, dia mengatakan pada saya, kemungkinan tahun ini ekonomi global akan minus -2,5% dari yang sebelumnya -3 sampai -3,5, sekarang diperkirakan tahun ini -2,5%," ujarnya.
"Kemudian dua bulan yang lalu saya telpon Bank Dunia, beda lagi jawabannya, bahwa pertumbuhan ekonomi hanya akan tumbuh -5%, bukan tumbuh, -5%. Dua minggu yang lalu saya telepon OECD beda lagi, pertumbuhan ekonomi dunia hanya akan tumbuh minus, tumbuh tapi -6? sampai -7,6%," tambahnya.
Presiden menjelaskan, dari gambaran prediksi ini bisa dilihat dan dipahami bahwa kondisi saat ini berubah-ubah dengan dinamis. Sehingga dibutuhkan kerja yang taktis untuk dapat mengantisipasi segala kemudian yang akan terjadi.
"Gambaran apa yang ingin saya sampaikan bahwa setiap bulan selalu berubah-ubah, sangat dinamis dan posisinya tidak semakin mudah tetapi semakin sulit. Minus 2,5 ganti bulan berikutnya minus 5%, satu bulan berikutnya -6 sampai -7,6%," pungkasnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: