Ilustrasi tes PCR (Polymerase Chain Reaction). (INDOZONE/Febio Hernanto)
Jelang berakhirnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi pada 16 Juli 2020, kasus virus corona (Covid-19) di Jakarta justru meningkat tajam. Bahkan, tercatat dalam beberapa hari terakhir terjadi lonjakan kasus yang cukup drastis.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Syarif, mengatakan jika hal tersebut terus terjadi bukan tidak mungkin kebijakan rem darurat yang pernah disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, bakal kejadian. Alias benar-benar ditarik remnya.
"Saya katakan mungkin (rem darurat). Kita tunggu tiga empat hari ini ya," kata Syarif di Jakarta, Selasa (14/7/2020).
Meski demikian, politisi Partai Gerindra ini menduga, meskipun kebijakan rem mendadak benar-benar diambil, namun tidak semua kegiatan otomatis lantas terhenti.
"Kalau ada rem mendadak, saya menduga itu tidak penuh tetapi hanya sektoral. Seperti Pasar, transportasi publik. Sementara industri perdagangan masih jalan. Masyarakat masih normal," ujarnya.
Diketahui, adapun PSBB masa transisi dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 di DKI Jakarta yang berjalan sejak 3 Juli lalu akan berakhir pada 16 Juli mendatang.
Sejauh ini, belum ada keterangan lebih lanjut dari Gubernur DKI Jakarta terkait kelanjutan PSBB transisi. Apakah dilanjutkan, dikembalikan kepada PSBB awal alias rem darurat atau bersiap memasuki new normal.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan lonjakan kasus corona di wilayahnya patut diwaspadai.
Ia berharap lonjakan ini jadi peringatan bagi warga agar lebih mematuhi protokol kesehatan, sehingga jangan sampai pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta kembali diberlakukan secara penuh.
Gubernur DKI Jakarta ini pun mengistilahkan jangan sampai rem darurat ditarik saat kasus corona terus melonjak.
"Jangan sampai kita harus menarik rem darurat atau emergency break. Bila itu terjadi kita semua harus kembali dari rumah, kegiatan sosial, keagamaan, perekonomian, dan kegiatan sosial terhenti, kita semua yang akan merasakan kerepotan bila situasi ini jalan terus," kata Anies dalam video yang diuanggah akun Youtube Pemprov DKI Jakarta, Minggu (12/7/2020).
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: