Ilustrasi kondisi pasar (INDOZONE/Arya Manggala)
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak, mengaku tidak terkejut dan heran ketika para pedagang pasar tradisional terinfeksi virus corona (Covid-19) dan menjadi klaster penularan baru di wilayah DKI Jakarta.
"Kalau pun sekarang itu ditemukan, itu bukan baru kejadian. Tapi pasar sudah terpapar sebelumnya karena kurang diperhatikan," kata Gilbert kepada Indozone, Jakarta, Selasa (23/6/2020).
Gilbert mengungkapkan, pihaknya di dewan sudah mengingatkan dan menyampaikan hal ini kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta supaya menjadi perhatian serius. Sehingga masyarakat di kalangan pasar-pasar tereduksi soal potensi dan bahaya penularan Covid-19.
"Sudah sejak April kita sampaikan agar masyarakat bawah diperhatikan, karena mereka kurang terpapar informasi," ujarnya.
Menurut dia, ada sejumlah kegiatan yang punya potensi besar terjadi penularan dan penyebaran Covid-19 karena melibatkan banyak orang atau warga. Hal ini pun menjadi sangat rawan.
"Pasar yang paling rawan adalah pasar tradisional, kaget, tumpah, lingkungan. Ini yang paling tahu sebenarnya Camat dan Lurah. Tapi mereka tidak bekerja, karena ada instruksi dari atas (pimpinan)," jelasnya.
Dia menambahkan, terjadinya penularan dan penyebaran Covid-19 di pasar tradisional diduga kuat karena perilaku dan sikap masyarakat yang tidak patuh dengan protokol kesehatan yang telah ditentukan. Sehingga, upaya untuk meminimalisasi dan mencegah penularan menjadi tidak efektif di lapangan.
"Masyarakat di pasar ini tidak jaga jarak, sedikit yang pakai masker dengan benar," pungkasnya.
Berdasarkan data yang diperoleh Indozone dari Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) pada Selasa (23/6/2020), terdapat 152 kasus pedagang yang positif Covid-19 dan tersebar di 20 wilayah di Ibu Kota.
IKAPPI menyebutkan, secara total atau seluruh Indonesia, ada sebanyak 709 pedagang yang terinfeksi Covid-19 yang dihimpun dari 133 pasar atau wilayah. Bahkan 32 orang sudah dinyatakan meninggal dunia.
Adapun beberapa provinsi yang jumlah pedagang yang terbilang tinggi terpapar Covid-19 ialah secara berturut-turut DKI Jakarta (152), Jawa Timur (127), Sumatera Barat (120), Kalimantan Tengah (50), dan beberapa provinsi lainnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: