Pedagang nasi buang makanan ke jalan di Bojonegoro, Jatim (Istimewa)
Pedagang nasi 'Anugerah Terindah' yang viral setelah aksi membuang mekanannya di Jalan KH Hasyim Asyari, Bojonegoro, Jawa Timur, ternyata terkenal patok harga yang mahal.
Pengalaman ini dibagikan para netizen yang mengaku pernah makan di warung nasi tersebut. Menurut mereka, harga yang dipatok penjual nasi tersebut suka mematok harga yang mahal.
"Pernah makan di sana, kaget pas totalan????," tulis akun IG @hafidz.alkarim.
"Kalo jualan maju banget sih...dan harganya busyeeet. Kaya makan di restoran hotel bintang lima. Nasi pecel 30rb guys pdhl pake tempe doang," timpal akun IG @nomihepi.
"Warung jantungan.... habis makan jantungan totalannya ????," sahut akun IG @sholehuddin_afif
Sebelumnya, peristiwa pembuangan makanan ke jalan ini viral, pada Minggu 7 Juni 2020 sekitar pukul 05.30 WIB. Di mana saat itu Satpol PP Kabupaten Bojonegoro sedang memperingatkan warung tersebut lantaran dagangannya berada di bahu jalan.
Petugas Satpol PP awalnya hendak mengamankan meja milik warung nasi tersebut, sehingga adanya tarik-menarik antara petugas Satpol PP dengan pekerja warung nasi. Hal ini menyebabkan, salah satu makanan tumpah. Inilah yang memancing emosi pegawai dan pemilik warung.
Pemilik warung nasi, Yustina memprotes mengapa lapak dagangannya ditertibkan. Padahal, di sekitar jalan tersebut banyak juga pedagang yang berjualan.
Yustina pun menyatakan, telah menyewa lapak dan taat membayar pajak. Sehingga dia menolak saat akan ditertibkan petugas Satpol PP.
"Percuma Pak angkut satu meja. Semua sak dagangane. Yang jualan di pinggir jalan tidak saya saja khan, juga banyak yang lain," teriak Yustina seperti dalam video viral yang beredar.
Aksi pedagang nasi yang membuang dagangannya ke jalanan itu pun menarik perhatian warga yang sedang berolahraga di seputaran Alun - Alun Kota Bojonegoro hingga viral di media sosial. Lalu lintas di jalan protokol utama Kota Bojonegoro menjadi tersendat akibat banyaknya makanan yang berserakan di jalan.
Kepala Satpol PP Kabupaten Bojonegoro Arif Nanang menerangkan, kericuhan terjadi saat salah seorang pedagang tak terima diperingati anak buahnya.
“Anggota kami dengan persuasif untuk memberikan teguran dan peringatan sejak lama tapi warung Anugrah ini tidak mengindahkan, meskipun yang lainnya sudah mau tertib,” kata Arif Nanang.
Dia mengaku, setiap hari Warung Anugrah Terindah telah menempatkan dagangannya melewati trotoar dan dipinggir jalan sehingga menganggu pengguna jalan yang melintas.
Arif menambahkan, pihaknya telah menyampaikan dan mengingatkan setiap hari supaya pemilik warung Anugrah Terindah tidak menempatkan jualan atau dagangannya maju ke depan dan di bahu jalan namun masih saja begitu.
“Jadi untuk efek jera biasanya kita ambil meja atau kursinya nanti bisa di ambil lagi di kantor satpol, tapi justru ngamuk - ngamuk dan membuangi makanan ke jalan,” pungkasnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: