Arus Mudik Lebaran 2020 Diprediksi akan Tetap Tinggi

Petugas Dishub sedang mengawasi saat diberlakukan PSBB. (INDOZONE/Febio Hernanto)

Meski masih dalam situasi darurat pandemi virus corona (Covid-19), masyarakat tetap bersikeras untuk melakukan mudik ke kampung halaman jelang lebaran.

"Hampir sebagian besar masyarakat tidak peduli dengan kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah. Masyarakat bersikukuh untuk pulang ke kampung halaman seperti Lebaran di tahun-tahun sebelumnya," kata Umiyatun Hayati Triastuti, Kepala Balitbang Kemenhub, saat diskusi virtual bertajuk 'Pengelolaan Transportasi dalam Pengendalian Penyebaran Covid-19' di laman Webinar Universitas Gunadarma, Sabtu (16/5/2020).

Kondisi ini telah dibuktikan melalui survey di sejumlah wilayah melalui layanan daring. Hasil survey menunjukkan adanya lonjakan pada mudik Lebaran gelombang pertama dan akan diikuti 73% calon pemudik lainnya pada arus mudik gelombang kedua.

Pada arus mudik gelombang pertama didominasi oleh pekerja harian dan mahasiswa yang berstatus anak kost. Kebijakan libur dan pemberhentian aktivitas sementara membuat mereka memaksa untuk mudik.

Namun, setelah PSBB diberlakukan hasil survei online berubah menjadi 68% memutuskan tidak mudik dan 24% lainnya akan mudik. Perubahan data ini masih akan terus terjadi tergantung pola masyarakat.

Pihaknya juga telah megantisipasi sistem jalur para pemudik lebaran tahun ini. Misalnya menerapkan sistem contra flow dan one way serta pengawasan terhadap pemudik dan transportasi yang digunakan secara terbatas. 

Artikel Menarik Lainnya:

• Antusias Mudik Lokal Jelang Lebaran di Tengah Pandemi, Begini Tanggapan Pengamat
• Tak Bisa Mudik Lebaran, Ini Cara Ampuh Obati Rindu Kampung Halaman
• Mudik Lokal Diizinkan Kemudian Dilarang, Warga Harus Patuh yang Mana?