Sebanyak 150 lebih jukung dengan hiasan warna-warni membelah Sungai Martapura, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Rabu (18/12).
Kementerian Sosial menyelenggarakan Lintas Batas Kesetiakawanan Sosial (LBKS) 2019. Kegiatan tersebut telah mencapai tahap kelima.
"Dari total enam etape dalam LBKS 2019, hanya di etape ke-5 ini yang rutenya menyusur sungai. Lima etape lainnya menempuh jalur darat. Tentunya, hal ini sangat istimewa sekali dan paling unik karena kita akan menyusuri Sungai Martapura yang kerap digunakan untuk masyarakat berdagang di atas jukung," ujar Menteri Sosial, Juliari P. Batubara melalui Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Harry Hikmat.
Rombongan LBKS juga turut menggunakan jukung menyusuri sungai dari Dermaga Lokbaintan, Kabupaten Banjar ke Titik Nol KM Kota Banjarmasin.
Jukung adalah perahu tradisional terbuat dari kayu yang menjadi sarana transportasi sungai di Kalimantan Selatan. Selain itu, jukung juga digunakan pedagang untuk berjualan di Pasar Apung Banjarmasin.
Perjalanan Tim Ekspedisi LBKS 2019 juga dimeriahkan oleh para ibu penjual makanan, sayur-mayur, dan buah-buahan yang biasa berjualan di Pasar Apung.
Dirjen mengatakan Pasar Apung yang ada di Provinsi Kalsel, khususnya Kabupaten Banjar telah berlangsung secara turun temurun dan menjadi salah satu destinasi wisata yang terkenal hingga ke mancanegara.
"Kita melintasi Sungai Martapura dan tampak sekali kebersamaan seluruh elemen yang terlibat, baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kota atau kabupaten, juga keterlibatan masyarakat. Tidak kurang dari 150 jukung ikut mengantarkan Bendera Pataka (HKSN) dari titik Kabupaten Banjar sampai Kota Banjarmasin. Di situlah esensi kesetiakawanan sosial. Ada kebersamaan, ada perhatian, dan ada toleransi. Semua bergabung dengan penuh semangat," terangnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: