Ilustrasi pembangunan jalan tol. (Antara/Asep Fathulrahman)
Pemerintah menargetkan pembangunan 3.000 kilometer (km) jalan baru dan 2.500 km jalan tol untuk lima tahun ke depan. Untuk sementara, pemerintah menggelar market sounding untuk mencari investor yang mau menggarap empat ruas jalan tol sepanjang 424 km.
Empat ruas jalan tol yang akan dilelang itu antara lain:
Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Endra S Atmawidjaja mengatakan, tantangan terbesar pembangunan jalan tol adalah pembiayaan infrastruktur.
"Kemampuan APBN 2020-2024 diproyeksikan hanya mampu memenuhi 30 persen atau sekitar Rp623 triliun dari total kebutuhan anggaran," ujar Endra di Jakarta, Kamis (21/11).
Untuk menutupi 70 persen pendanaan non-APBN, Kementerian PUPR mendorong inovasi pembiayaan pembangunan infrastruktur. Inovasi itu lewat skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU).
Keterlibatan badan usaha melalui skema KPBU merupakan bagian dari strategi besar untuk membiayai infrastruktur. Namun, dibutuhkan komitmen pendanaan APBN untuk tahapan persiapan.
Melalui skema KPBU, Pemerintah memberikan berbagai fasilitas dan kemudahan di antaranya dukungan Viability Gap Funding (VGF) berupa dukungan pendanaan APBN untuk pembangunan sebagian konstruksi jalan tol sehingga meningkatkan kelayakan finansial suatu ruas tol.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: