Kategori Berita
Media Network
Senin, 28 OKTOBER 2019 • 11:23 WIB

Tantangan Pemuda Jelang Era Industri 4.0 Tidaklah Mudah

Ilustrasi. (Pixabay/StockSnap)

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al-Habsyi menyatakan Hari Sumpah Pemuda ke 91, merupakan momentum untuk merefleksi kesadaran kaum muda Indonesia akan nilai persatuan dan kebangsaan. 

"Nilai-nilai dalam sumpah pemuda harus terus dipegang teguh oleh para generasi muda, karena dengan bersatu kita akan bisa maju," kata Aboe Bakar, dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/10).

Ia berharap para generasi muda bisa menjawab tantangan sesuai dengan perkembangan zaman. karena tantangan pemuda Indonesia menghadapi era revolusi industri 4.0 tidaklah mudah.

"Hal ini harus benar-benar dipersiapkan sejak dini, sehingga para pemuda kita akan mampu bertahan di persaingan global," ungkapnya.

Aboe Bakar menjelaskan beberapa tantangan tersebut mulai dari pertama, para pemuda harus siap dengan era disrupsi, dimana segela sesuatu sudah diatur dengan bantuan sistem otomasi, kecerdasan buatan, maupun konsep internet of things

"Diperkirakan akan ada lima juta pekerjaan yang hilang akibat munculnya inovasi di bidang teknologi. Oleh karena itu, jangan heran jika dalam waktu dekat, saingan terdekat dari para pemuda itu bukan lagi tenaga kerja lulusan universitas ternama, melainkan keberadaan teknologi terapan termutakhir," jelasnya.

Tantangan kedua, adalah bonus demografi yang akan dialami oleh Indonesia mulai tahun 2020. Dimana ditandai dengan jumlah penduduk usia produktif di rentang 15-64 tahun yang lebih besar dibandingkan dengan penduduk usia non produktif. 

"Artinya, para pemuda ini akan mengalami persaingan yang cukup ketat di dalam negeri. Karena banyak usia produktif yang akan menjadi pesaing mereka sejak tahun depan," katanya.

Politisi PKS itu juga mengatakan tantangan lain seperti banyaknya generasi muda yang senantiasa penuh dengan ide segar. Maka, sesama para pemuda akan adu gagasan dalam pengembangan bisnis. 

"Oleh karenanya, kita harus selalu mendorong munculnya berbagai ide kreatif dan berinovasi, agar gagasan segar dapat senantiasa lahir dan bertumbuh," ujarnya.

Aboe Bakar menyatakan, dengan hadirnya berbagai tantangan tersebut, para pemuda harus ingat dan berpegang teguh pada falsafah kita yaitu pancasila. Utamanya sila pertama, tentang Ketuhanan Yang Maha Esa. 

Ia pun mengatakan hal tersebut diperlukan untuk mereduksi tingkat stress atau munculnya sikap frustasi. Sehingga daya tahan mereka akan tetap baik meskipun dalam persaingan yang sangat keras. (MA)

Artikel Menarik Lainnya:

Mengenang Kembali Sumpah Pemuda, Ini Sejarah dan Maknanya

Pipa Minyak Terbakar Dekat Proyek Kereta Cepat di Cimahi

Polisi Ungkap Jaringan Preman Berkedok Penagih Utang

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Tantangan Pemuda Jelang Era Industri 4.0 Tidaklah Mudah

Link berhasil disalin!