Ilustrasi e-KTP. (Indozone/Ricky Andriandra)
Puluhan ribu warga Kabupaten Bekasi belum memiliki Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) kerena keterbatasan blanko dari Kementerian Dalam Negeri.
Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sebanyak 59 ribu warga yang belum memiliki e-KTP tetapi statusnya sudah Print Ready Record (PRR).
"59 ribu warga yang belum memiliki e-KTP itu karena keterbatasan blanko. Namun, telah melakukan perekaman data dan biometri atau statusnya Print Ready Record (PRR)," kata Kabid Pelayanan Pendaftaran Penduduk pada Disdukcapil Kabupaten Bekasi, Giri Waluyo, Selasa (15/10).
Giri menjelaskan, dari total 59 ribu warganya yang belum memiliki e-KTP, 33.500 di antaranya merupakan penduduk Kecamatan Tambun Selatan.
"Dari 23 kecamatan yang ada, Tambun Selatan yang paling banyak warganya belum memiliki e-KTP sedangkan yang paling sedikit adalah penduduk Kecamatan Muaragembong," jelasnya.
Saat ini alokasi blanko e-KTP hanya 20 sampai 30 keping yang didistribusikan setiap dua pekan sekali ke masing-masing kecamatan.
Meski terkendala ketersediaan blanko, penduduk Kabupaten Bekasi yang wajib KTP diimbau tetap melakukan perekaman di masing-masing kecamatan tempat tinggalnya. Sebagai identitas sementara, pemerintah menerbitkan surat keterangan sebagai administrasi kependudukan.
"Ini sangat penting dalam kepengurusan administrasi kependudukan, khususnya bagi warga pendatang," kata Giri.
Sementara, seorang warga Tambun Selatan, Juniarto mengatakan sudah dua tahun terakhir ini hanya memegang surat keterangan (Suket) karena belum ada blanko di kecamatan. Oleh karena itu, setiap enam bulan sekali harus memperbarui.
"Setiap nanya ke kecamatan alasannya tidak ada blanko," kata dia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: